Mohon tunggu...
Merci Fourte
Merci Fourte Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasiana freelance writer

Mahasiswi Universitas Pertamina Aktivitis Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bandung Boseh, Wisata Ramah Lingkungan Sambil Keliling Ikon Kota

8 Juli 2018   12:34 Diperbarui: 8 Juli 2018   15:02 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembuatan Kartu Boseh di Shelter|Dokumentasi pribadi
Pembuatan Kartu Boseh di Shelter|Dokumentasi pribadi
Nah, kalau udah jadi kartunya, tinggal nge-'boseh' deh! Untuk kalian yang ingin keliling Bandung tapi bingung rutenya kemana, nih saya akan sharing pengalaman saya nge-boseh menjelajahi ikon kota Bandung! 

Rute Bandung Boseh oleh Merci F Y|Dokumentasi pribadi
Rute Bandung Boseh oleh Merci F Y|Dokumentasi pribadi
Pertama, saya registrasi kartu di Taman Cibeunying. Kemudian bersepeda kearah barat laut sejauh 550 m dan sampai di Taman Lansia. Di sebelah kanan Taman Lansia bagian utara terdapat shelter boseh Loop Station. Di sana saya parkirkan sepeda kemudian jalan di Taman Lansia yang terkenal akan patung dinosaurusnya. 

Setelah itu lanjut ke Museum Geologi seberang Taman Lansia. Cukup membayar Rp 3.000 Anda dapat berjelajah melihat peradaban kuno manusia dan dinosaurus serta awal mula alam semesta. 

Bersepeda di Taman Cibeunying|Dokumentasi pribadi
Bersepeda di Taman Cibeunying|Dokumentasi pribadi

Museum Geologi|Dokumentasi pribadi
Museum Geologi|Dokumentasi pribadi

Tidak jauh dari Museum Geologi, lurus ke Jalan Diponegoro dan disana ada Gedung Sate, ikon Kota Bandung. Didalam Gedung Sate ada 2 museum yaitu Museum Pos dan Museum Gedung Sate. 

Untuk memasuki Museum Pos tidak dipungut biaya, namun terdapat tiket masuk sebesar Rp 5.000 untuk museum Gedung Sate. Didepan Gedung sate pun terdapat lapangan olahraga yang baru saja direnovasi, Gasibu. 

Gedung Sate|Dokumentasi pribadi
Gedung Sate|Dokumentasi pribadi
Selanjutnya bersepeda lagi melintasi Jalan Diponegoro sehingga sampai di Jalan Ir. H Djuanda atau dikenal sebagai Kawasan Dago. Jalanan di Dago tidak begitu sulit karena kendaraan tidak padat ramai dan jalanan tidak belok-belok. 

Di Dago ada banyak sekali tempat kuliner, butik dan tempat oleh-oleh bandung dan juga tersedia 7 shelter boseh sepanjang jalan dago. Walaupun Dago terletak di tengah kota, suasana sejuk dan santainya itu kerasa banget. 

Kebetulan saya naik sepeda pada minggu pagi, jadi ada Car Free Day Dago di sana. Tempatnya cocok bagi yang mencari baju & kuliner murah sambil berolahraga. Di Dago sendiri ada 3 taman yaitu Taman Ganesha ITB, Taman Dago dan Taman Radio. 

Bersepeda di Dago|Dokumentasi pribadi
Bersepeda di Dago|Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun