Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cita-Cita Menjadi

28 Desember 2023   17:16 Diperbarui: 28 Desember 2023   18:25 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cita-cita menjadi...

Setiap orang memiliki cita-cita

Dibangun dari mimpinya

Dengan melihat, merasa maka angannya mengembang

Bersama cita-citanya hiduppun mengalir

Ada cita-cita 

Ada fantasi

Ingin menjadi

Ingin seperti..

Bila kelak dikemudian hari

Ada seius menitihnya dengan kesungguhannya

Dan pula, ada hanya untuk memenuhi relung imanjnasinya

Berjalan terus hingga saatnya tiba..

Cita-citanya pun berbelok

Tak seperti semula

Kandas karena asanya tak sampai
Ketidakmampuan
Kesanggupannya hanya begitu
Mimpinya tak sejalan dengan gairs hidupnya
Ooh cita_citanya
Mengapa tak sama seperti yang dibayangkan

Adakah cita_cita yang sama pada setiap manusia
Tujuan dan tempatnya sama
Dimana semua orang mendambanya
Jawabnya ada
Namun sayang tak semua orang menganggapnya cita_cita
Mengapa?

Mereka memilah 

Mana obsesi

Mana angan-angan

Mana tujuan yang harus dipilih

Padahal cita-cita ada pada semuanya

Mereka tahu dan mau

Kelak setelah kehidupannya di dunia

Ada tempat nan indah buat mereka

Tapi betapa sayang

Mereka tak mempersiapkan untuk merraihnya

Cita-cita yang semua menginginkannya

Penghujung tahun 

Tragedi kemanusian pun membahana

Dengan tujuan dan ambisi

Tentunya ada cita-cita

Dari mereka yang berhati laIn

Manusia yang berhati bukan manusia

Dengan senyum sumringah 

Membumihanguskan tempat yang mulia

Sungguh!!!

Mereka yang disana tak pernah berharap

Rumah-rumahnya luluh lantang

Hancur berkeping -keping

Dan mereka marah dengan tetap tabah

Kini semuanya lebur

Namun 

Dengannya cita-citanya terbangun

Bersama orang-orang mulai nan baik

Cita-citanya kolektif

Cita-cita orang-orang Palestina

HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID!!!

Berharap surga 

Zionis menggali cita-cita semunya

Menari-nari dengan senjatanya

Memang mereka adalah bangsa yang bebal

Zaman demi telah membuktikannya

Kelak tempatnya sudah terpatri

sementara ,Kita yang di sini

Hanya bergelut dengan cita-cita dunia yang sebentar

Sementara mereka berlangkah-langkah lebih maju

Dengan tujuan hidupnya yang sangat jelas.

Hidup memang harus bercita-cita

Agar fikrah tergoreskan 

Ada ingatan hendak mewujud

Meski akhirnya tak sama

Seperti jua diri ini

Tak pernah bercita-cita menjadi seorang guru

Tapi akhirnya mewujud menjadi seperti Ibuku

Seorang guru

Membersamainya merupakan Takdir Allah yang terindah

Hingga akhir goresan pena ini

Mewujud pula 

Keinginan untuk berpuisi yang hanya bertutut saja

Meski diksinya tak seelok dengan larik syair nan indah

 Hanya sekedar mengisi waktu dari beberapa bulan menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun