Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Baterai dan Magnet

11 Mei 2022   11:12 Diperbarui: 11 Mei 2022   11:19 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mempelajari hal-hal yang terkecil dalam kehidupan adalah suatu yang penting dan sarat makna. Mempelajarinya akan memberikan multi manfaat. Namun hal-hal yang terkecil tersebut dianggap sesuatu yang sepele dan tidak berguna sama sekali hingga luputllah kita belajar esensi akan hal tersebut.

Maka marilah kita mulai mencoba mengulas hal terkecil itu. Misalnya sebuah benda yang sangat akrab dengan kehidupan kita. Benda yang menjadi harapan terbesar manusia modern untuk mobilitasnya dan bahkan bisa jadi eksistensi akan dirinya sebagai identitas lain yang terangkum dalam dunia maya. 

Benda kecil itu menjadi sumber energi yang terdapat pada ponsel, radio yaitu baterai. Pada benda lain juga masih banyak yang menggunakan baterai. Namun mengapa ponsel dan radio menjadi perumpama ?. 

Alasannya, karena radio adalah alat komunikasi elektrik sederhana yang lebih dahulu digunakan oleh manusia sedangkan ponsel merupakan pasangan hidup selain manusia. Mulai dari bangun tidur dan tidur kembali, bekerja sebagai onliner hingga ada yang menjadikannya sebagai candu. Ini yang sungguh miris.

Baterai, bila merujuk pengertiannya secara umum. Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katode dan terminal negatifnya adalah anoda. (https://id.wikipedia.org/wiki/Baterai_listrik). 

Sungguh jelas bahwa baterai disediakan untuk memberi daya  pada perangkat listrik, Dalam proses daya dari baterai membutuhkan dua kutub agar tercipta daya pembangkit yang menghasilkan energi yang diinginkan. Dua kutub itu bernama kutub positif dan kutub negatif. Seperti dalam pengertian diatas yang menggunakan kosa kata terminal. 

Untuk lebih mengetahuinya, silahkan mengambil baterai lalu hubungkan dengan kabel di kedua kutubnya dikaitkan dengan  bohlam kecil. Hasilnya lampu bohlam pun menyala. Penyatuan dua kutub yang berbeda menghasilkan energi. 

Itulah konsekuensi dari dua buah kutub berbeda namun menyatukan. Untuk selanjutnya silahkan bereksprimen dengan baterai. Hubungkan antara dua kutub yang sama, apakah ada energi yang ditimbulkan.  Selanjutnya, benda kecil lainnya adalah magnet. 

Lalu bagaimana pula proses kerja magnet ?. 

Apabila kutub magnet yang sejenis didekatkan satu sama lain, kedua kutub akan saling tolak menolak. Sebaliknya, kutub yang berlainan akan saling tarik-menarik. Medan magnet akan membentuk gaya magnet. Kemudian medan magnet akan semakin rapat jika didekatkan dengan magnet. (https://www.suara.com/lifestyle/2022/02/10/140651).

smartclass4kids.com
smartclass4kids.com

 Itulah kekhasan dari magnet yang proses kerjanya melalui kutub-kutubnya.  Proses alamiah yang terjadi dan secara kodrati ini juga terjadi pada makhluk hidup seperti hewan dan manusia. 

Terkhusus manusia. Manusia yang memiliki hasrat dan melangsungkan hidupnya agar bisa beregenerasi serta hidup dengan normal sesuai kodratnya. Yaitu Hamba Allah yang taat. Pertemuan dua buah kutub manusia yaitu bertemunya ovum dan zygote akan melahirkan janin yang selanjutkan menjadi individu baru yaitu manusia. 

Dalam proses penyatuan itu, keduanya saling beradu energi agar maksimal. Jadi mustahil bagi manusia apabila menjalin atau memadu dua kutub yang sama. Dan yang terjadi adalah mudharat atau malapetaka besar. 

Dalam berbagai sudut pandang, apalagi dari sisi religi, akan menjadi tertolak dan melahirkan penyakit- penyakit fisik dan psikologis. Penyimpangan- penyimpangan perilaku seksual yang melawan arus kehendak Sang Pencipta, menguak. 

Fenomena penyimpangan yang berbahaya itu kian hari dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja. Mengapa demikian?. Cara pandang hidup sekuler serta hanya berfokus pada hal yang sifatnya duniawi saja,. Dan semakin parah lagi, mereka pun membuat bantahan demi bantahan demi melegalkan aktifitas berbahaya tersebut meski dalil agama, kesehatan, sosial , adat istiadat,serta psikologis telah menjelaskan tentang kerusakan dari hubungan haram tersebut. 

Maka mari belajar dari baterai dan magnet yang berproses sesuai dengan mekanismenya, sungguh kedua benda tersebut lebih mulai daripada para pelaku disorientasi seksual atau para GAY, Lesbian yang terangkum dalam LGBT. Naudzubillah min dzalik, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun