Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersikap Ilmiah dalam Kehidupan Sehari-hari

28 Oktober 2020   23:17 Diperbarui: 28 Mei 2021   12:46 4428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersikap Ilmiah dalam Kehidupan Sehari-hari. | Dok. pribadi

Aktifitas manusia dari bangun tidur sampai kembali tidur merupakan rutinitas yang terus bergulir seiring nafas masih berhembus. Dalam hitungan waktu atau 24 jam manusia bergolak dalam kisah yang mencerminkan dirinya sendiri. 

Tahap demi tahap dilaluinya, diantaranya ada yang berulang seperti kemarin, ya wajarlah. Dan itu yang disebut refleksi dari kebiasaan hidupnya. Tindakan demi tindakan yang bersumber dari pola hidupnya yang dibawa sedari kecil membentuk karakter.

Dalam bertindak tentunya membutuhkan langkah-langkah yang saling berpadu yaitu keselarasan rohani dan jasmani. Misalnya, keinginan tubuh untuk bekerja dan  berinteraksi dan yang tak kalah pentingnya beramal dan beribadah. 

Baca juga: Mengapa Sains Islam Hanya Bertahan 500 Tahun?

Sekelumit aktifitas tersebut apakah bisa terbentuk dengan sendirinya?. Pastinya ada proses belajar di dalamnya. Dan yang lebih kongkrit dan umum adalah para orangtua mendidik dan mengarahkan anaknya serta menyekolahkan. Tujuannya adalah agar manusia memiliki pengetahuan dan bisa mengamalkannya.

Dalam sebuah perusahaan memiliki aturan yang jelas sebelum memulai aktifitas kerja. Safety Induction atau aturan keselamatan. Yang dibuat untuk kelancaran dari aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) atau Health and Safety Environment (HSE). 

Aturan ini dibuat demi menjaga keselamatan pekerja dan perusahaannya dengan harapan produktifitas kerja bisa meningkat dan lancar. Lalu bagaimana dengan manusia, apa yang menjadi patron dalam mengarungi hidupnya?. 

Ilmu adalah pendekatan yang absolut dan mujarab, mediasinya adalah pendidikan. Pendidikan formal maupun informal. Kata lain ilmu yang lebih popular digunakan adalah ilmiah

Ilmiah adalah dalil yang menjadi sebab manusia bertindak. Dalil berisi hukum yang mengatur kebiasaan-kebiasaan manusia yang didasari dari berbagai sumber dan empiris (pengalaman hidup berupa contoh). Seperti halnya umat Islam hidupnya didasari oleh dalil ilmiah yang dijadikan pedoman hidup yaitu Alqur’an dan Sunnah (Hadist).  

Alqur’an dan Sunnah merupakan safety Induction yang mengatur umat Islam dari bangun tidur hingga tidur kembali.  Contoh nyata adalah Shalat. 

Dalam shalat ada tuntunan yang harus wajib diikuti. Melenceng dari tuntunan, maka tertolak amalannya. Begitu pula seluruh sendi kehidupan mutlak harus sesuai dengan Alqur’an dan Sunnah. Itulah yang dinamakan hidup ilmiah bagi umat Islam.

Baca juga: Sains Islam Pemantik Lahirnya Sains Modern

Dalam penerapan ilmiah di berbagai aspek terutama dalam pendidikan, fokusnya adalah ilmiah itu harus sistematis, obyektif factual serta mengandung kejujuran dan bisa dipertanggung jawabkan dan bisa diterima oleh setiap manusia dengan melalui berbagai eksperimen atau penelitian. Secara umum demikian. Mari kita mengurainya dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, harus sistematis artinya ada sesuatu yang terstruktur dan rapi dan untuk dikukuhkan ke dalam lembaran-lembaran baik itu secara adat tradisi maupun Negara serta tradisi lisan. Contohnya hukum adat, hukum positif diperuntukkan untuk kemaslahatan manusia.

Kedua, obyektif faktual. Maksudnya mengandung unsur dan prinsip berkeadilan yang tidak didasari atau di intervensi oleh pemahaman pribadi, kelompok apalagi politik tertentu Obyektifitas berarti dipahami secara kolektif bagi manusia. Lagi-lagi untuk kemaslahatan manusia.

Ketiga, jujur dan bisa dipertanggung jawabkan serta bisa diterima secara umum. Berarti aspek ini bisa memberikan contoh nyata yang berisi kebenaran-kebenaran yang sudah teruji  yang bisa dipertanggung jawabkan.

Itulah ilmiah yang dimaktubkan diatas kertas. Untuk memenuhinya di perlukan penerapan secara sikap. Sikap yang memiliki panutan berupa contoh yang baik. Contoh yang memiliki dasar atau landasan hukum yang jelas itulah ilmiah alias ilmu. Adapun sikap atau perilaku penyimpang adalah anti ilmiah.

Hiruk pikuk kehidupan manusia di penuhi dengan masalah demi masalah. Dengan masalahlah kisah hidup menjelma menjadi episode kehidupan. 

Lalu bagaimana mengatasinya?.  Apa yang harus di pakai untuk itu?. Tolong di jawab. Ok, tidak perlu berbasi-basi, yang mengatasinya adalah ilmu. Ilmu dalam bersikap. Sikap ilmiah. 

Baca juga: Sains Islam

Bersikap ilmiah dalam kehidupan sehari –hari ternyata adalah kehidupan itu sendiri. Bagaimana tidak, disitulah keteraturan. Bersikap ilmiah membuat segala sesuatunya gampang dipahami, dinilai dan diajarkan. Dan yang terpenting selaras dengan hati nurani selama tidak keluar atau sengaja mengingkarinya.

Makanya setiap keputusan harus didasari sikap ilmiah.  Keputusan yang menyimpang dari sikap ilmiah akan menuai banyak masalah seperti mosi tidak percaya yang bisa mengakibatkan tindakan fatal secara kolektif seperti demonstrasi besar-besaran. 

Karena ketidak jujuran dalam memutuskan sesuatu apalagi keputusan yang terlembaga oleh institusi. Dan contoh yang popular dari sikap yang melawan arus ilmiah adalah korupsi, persekongkolan jahat, hoaks dan atau menciptakan hoaks untuk dijadikan kebenaran.

Terakhir, adapun ilmiah yang dimaksudkan dalam Tulisan ini adalah akar dari ilmiah adalah “ILMU”. Pengetahuan yang bersifat jujur dan bertanggung jawab. Maka siapa bilang Ilmiah tidak bersesuaian dengan hati nurani, yang berkata tidak, pastilah tidkaa bersikap ilmiah.

Makassar, Minasa Upa

11:54 PM

10/28/2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun