Baca juga: Sains Islam Pemantik Lahirnya Sains Modern
Dalam penerapan ilmiah di berbagai aspek terutama dalam pendidikan, fokusnya adalah ilmiah itu harus sistematis, obyektif factual serta mengandung kejujuran dan bisa dipertanggung jawabkan dan bisa diterima oleh setiap manusia dengan melalui berbagai eksperimen atau penelitian. Secara umum demikian. Mari kita mengurainya dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, harus sistematis artinya ada sesuatu yang terstruktur dan rapi dan untuk dikukuhkan ke dalam lembaran-lembaran baik itu secara adat tradisi maupun Negara serta tradisi lisan. Contohnya hukum adat, hukum positif diperuntukkan untuk kemaslahatan manusia.
Kedua, obyektif faktual. Maksudnya mengandung unsur dan prinsip berkeadilan yang tidak didasari atau di intervensi oleh pemahaman pribadi, kelompok apalagi politik tertentu Obyektifitas berarti dipahami secara kolektif bagi manusia. Lagi-lagi untuk kemaslahatan manusia.
Ketiga, jujur dan bisa dipertanggung jawabkan serta bisa diterima secara umum. Berarti aspek ini bisa memberikan contoh nyata yang berisi kebenaran-kebenaran yang sudah teruji  yang bisa dipertanggung jawabkan.
Itulah ilmiah yang dimaktubkan diatas kertas. Untuk memenuhinya di perlukan penerapan secara sikap. Sikap yang memiliki panutan berupa contoh yang baik. Contoh yang memiliki dasar atau landasan hukum yang jelas itulah ilmiah alias ilmu. Adapun sikap atau perilaku penyimpang adalah anti ilmiah.
Hiruk pikuk kehidupan manusia di penuhi dengan masalah demi masalah. Dengan masalahlah kisah hidup menjelma menjadi episode kehidupan.Â
Lalu bagaimana mengatasinya?. Â Apa yang harus di pakai untuk itu?. Tolong di jawab. Ok, tidak perlu berbasi-basi, yang mengatasinya adalah ilmu. Ilmu dalam bersikap. Sikap ilmiah.Â
Baca juga: Sains Islam
Bersikap ilmiah dalam kehidupan sehari –hari ternyata adalah kehidupan itu sendiri. Bagaimana tidak, disitulah keteraturan. Bersikap ilmiah membuat segala sesuatunya gampang dipahami, dinilai dan diajarkan. Dan yang terpenting selaras dengan hati nurani selama tidak keluar atau sengaja mengingkarinya.
Makanya setiap keputusan harus didasari sikap ilmiah. Â Keputusan yang menyimpang dari sikap ilmiah akan menuai banyak masalah seperti mosi tidak percaya yang bisa mengakibatkan tindakan fatal secara kolektif seperti demonstrasi besar-besaran.Â