Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pergantian Tahun Baru Viral

2 Januari 2025   07:59 Diperbarui: 2 Januari 2025   07:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taryo tertawa kecil. "Kau memang filosofis sekali, Kratom. Tapi kau benar. Harapan itu hal yang menyatukan kita, bahkan bagi mereka yang tidak percaya pada perayaan itu."

Percakapan mereka terhenti sejenak ketika suara azan terdengar dari kejauhan. Itu tanda waktu Maghrib telah tiba. Taryo berdiri sambil membawa kayu bakarnya.

"Aku harus pergi sekarang, Kratom. Tapi aku senang bisa berbincang denganmu. Jangan terlalu lama termenung di sini, ya!" katanya sebelum melangkah pergi.

Kratominus mengangguk sambil melambaikan tangan. Ia kembali duduk sendiri, memandang langit yang kini semakin gelap.

Malam itu, Kratominus memutuskan untuk berjalan ke rumah tetua desa, Pak Salim. Ia ingin mendengar pandangan orang tua itu tentang perayaan tahun dan milenium. Sesampainya di sana, ia disambut oleh Pak Salim yang sedang duduk di beranda, menghisap rokok daun sirihnya.

"Ada apa, Kratom? Tumben datang malam-malam begini," tanya Pak Salim sambil menyilakan Kratominus duduk.

"Saya hanya ingin bertanya sesuatu, Pak Salim. Tentang perayaan pergantian tahun dan milenium. Menurut Bapak, kenapa itu selalu dirayakan, meskipun ada yang menolak?"

Pak Salim tersenyum tipis, lalu menghembuskan asap rokoknya ke udara. "Kratom, pertanyaanmu itu sederhana, tapi jawabannya tidak mudah. Manusia itu makhluk yang selalu mencari makna. Perayaan seperti itu adalah cara mereka memberi arti pada waktu yang terus berlalu. Mereka tahu, tidak ada yang bisa menghentikan waktu, tapi mereka bisa mengisinya dengan sesuatu yang berarti."

"Tapi, bagaimana dengan mereka yang menyangkal atau memprotes?" tanya Kratominus lagi.

Pak Salim tertawa kecil. "Ah, mereka pun manusia, Kratom. Mungkin mereka menyangkal karena merasa perayaan itu bukan bagian dari keyakinan atau budaya mereka. Tapi kau tahu, meskipun mereka tidak merayakan, mereka tetap terpengaruh oleh pergantian waktu itu. Semua orang, pada akhirnya, hidup di bawah langit yang sama."

Kratominus mengangguk, merasa puas dengan jawaban itu. Ia menyadari bahwa perayaan tahun dan milenium adalah simbol. Bukan soal kembang api atau pesta semata, tapi tentang manusia yang selalu berharap akan hari esok yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun