Algoritmanya dirancang untuk membuat pengguna terus terhubung, bahkan saat mereka sebenarnya tidak membutuhkan apa pun.
Namun, teknologi bukanlah musuh. Ia adalah alat. Anak muda bisa menggunakan teknologi untuk hal-hal yang produktif, seperti belajar keterampilan baru, menjalin koneksi profesional, atau membangun karier di dunia digital.
Masalahnya adalah, tanpa bimbingan dan kesadaran, teknologi lebih sering menjadi sarana pelarian daripada alat pengembangan diri.
Kolaborasi untuk Mengatasi Gabut
Mengatasi fenomena gabut pada anak muda bukanlah tanggung jawab satu pihak saja. Orang tua, guru, pemerintah, bahkan anak muda itu sendiri perlu berkolaborasi.
Berikut beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:
  Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Kurikulum perlu dirancang agar lebih relevan dengan kebutuhan anak muda. Pembelajaran berbasis proyek atau minat dapat membantu mereka merasa lebih terlibat.
  Memberikan Bimbingan Karier Sejak Dini: Anak muda perlu diberikan panduan untuk menemukan minat dan bakat mereka. Dengan begitu, mereka bisa memanfaatkan waktu luang untuk mengejar hal yang benar-benar berarti.
  Mengajarkan Manajemen Waktu: Anak muda perlu belajar bagaimana mengatur waktu antara aktivitas produktif dan waktu santai.
  Meningkatkan Kesadaran Teknologi: Pendidikan tentang penggunaan teknologi yang bijak harus diperkenalkan sejak dini.
Masa Depan Anak Muda