Banyak yang mengatakan bahwa beras di gudang itu sudah lama disimpan, sehingga beberapa di antaranya mengalami kerusakan. Bahkan ada yang mencurigai bahwa pasir dan batu-batu kecil itu berasal dari proses pengemasan yang tidak bersih.
Dengan informasi itu, Dodol dan kelompok kecil warga lainnya mulai menggalang dukungan dari masyarakat. Mereka membuat petisi sederhana yang berisi tuntutan agar pemerintah lebih serius dalam memastikan kualitas barang yang dijual di operasi pasar.
Dalam waktu singkat, petisi itu mendapatkan banyak tanda tangan dari warga kampung, termasuk dari ibu-ibu yang selama ini menjadi korban utama dari masalah tersebut.
Berbekal petisi itu, Dodol dan perwakilan warga kembali ke kantor kelurahan. Kali ini, mereka menuntut untuk bertemu langsung dengan kepala kelurahan. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya kepala kelurahan bersedia menemui mereka.
Dalam pertemuan itu, Dodol dengan penuh emosi menceritakan apa yang dialami oleh dirinya dan warga lainnya. Ia menunjukkan bukti berupa sampel beras yang berpasir, serta petisi yang telah ditandatangani oleh ratusan warga.
"Kami tidak meminta banyak, Pak," kata Dodol dengan suara yang tegas tapi penuh rasa hormat.
"Kami hanya ingin pemerintah memperhatikan kami dengan lebih serius. Kalau memang ada bantuan atau operasi pasar, tolong pastikan barang-barang yang diberikan benar-benar layak untuk dikonsumsi."
Kepala kelurahan tampak terkejut mendengar cerita itu. Ia berjanji akan menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak yang lebih tinggi. Meski begitu, Dodol tahu bahwa perjuangan mereka belum selesai.
Ia sadar bahwa perubahan tidak akan terjadi dengan cepat, tetapi setidaknya ia telah mengambil langkah pertama untuk memperjuangkan hak mereka sebagai rakyat kecil.
Hari-hari berikutnya, kabar tentang petisi itu mulai tersebar ke kampung-kampung lain. Warga di daerah lain yang menghadapi masalah serupa mulai bergerak, mengikuti jejak yang dilakukan oleh Dodol dan teman-temannya.
Di media lokal, cerita tentang beras berpasir di operasi pasar mulai menjadi berita utama. Tekanan dari masyarakat akhirnya memaksa pihak berwenang untuk melakukan investigasi lebih lanjut.