Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Dosen - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Perkembangannya

10 Oktober 2024   06:09 Diperbarui: 10 Oktober 2024   06:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama Islam adalah salah satu agama besar di dunia yang muncul pada abad ke-7 M di Semenanjung Arab. Islam berasal dari wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, seorang pemuka suku Quraisy di Mekah, dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril.

Wahyu pertama diterima Muhammad pada tahun 610 M di gua Hira, yang kemudian diikuti oleh wahyu-wahyu lainnya selama 23 tahun, hingga wahyu terakhir menjelang akhir hidupnya pada tahun 632 M.

Latar Belakang Sosio-Politik Munculnya Islam

Pada masa itu, masyarakat Arab hidup dalam situasi yang dikenal sebagai Jahiliyah, yaitu periode kegelapan moral dan sosial di mana penyembahan berhala, tribalisme, dan ketidakadilan sosial mendominasi kehidupan.

Mekah, kota kelahiran Nabi Muhammad, merupakan pusat perdagangan dan ziarah karena Ka'bah, yang dianggap sebagai tempat suci oleh berbagai suku. Namun, agama yang berkembang di Mekah saat itu adalah politeisme, dengan berbagai suku menyembah dewa-dewa berbeda.

Konteks sejarah ini sangat berpengaruh terhadap munculnya Islam. Islam datang membawa konsep monoteisme murni (Tauhid), menolak penyembahan berhala, dan menegakkan keadilan sosial, ekonomi, serta hak asasi manusia.

Ajaran Islam sangat kontras dengan keyakinan politeistik yang saat itu dominan di Mekah, sehingga pada tahap awal penyebaran Islam, Muhammad dan para pengikutnya mengalami persekusi berat dari kaum Quraisy yang berkuasa.

Nabi Muhammad dan Penyebaran Islam di Mekah

Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di usia 40 tahun. Awalnya, ajaran Islam disampaikan secara tertutup kepada orang-orang terdekatnya. Orang pertama yang memeluk Islam adalah istri beliau, Khadijah, diikuti oleh sahabat-sahabat seperti Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan Utsman bin Affan.

Setelah tiga tahun dakwah tertutup, Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah untuk menyebarkan ajaran Islam secara terbuka, yang mengundang reaksi keras dari para pemuka Quraisy.

Persekusi terhadap umat Islam di Mekah mendorong mereka untuk hijrah ke Abyssinia (sekarang Ethiopia) pada 615 M, dan puncaknya adalah Hijrah ke Madinah pada 622 M, yang menandai awal tahun pertama dalam kalender Islam.

Di Madinah, Muhammad tidak hanya menjadi pemimpin agama, tetapi juga kepala negara. Beliau membentuk komunitas Muslim yang pertama kali berdasarkan konstitusi Madinah, yang menjamin kebebasan beragama bagi seluruh warga, termasuk Yahudi dan Kristen.

Perkembangan Islam di Madinah dan Penaklukan Mekah

Periode Madinah ditandai dengan perkembangan pesat komunitas Islam, baik dari segi jumlah maupun pengaruh politik. Muhammad memimpin beberapa ekspedisi militer untuk mempertahankan umat Islam dari serangan suku-suku Mekah yang terus-menerus.

Puncak dari konflik ini adalah Penaklukan Mekah pada tahun 630 M, di mana Nabi Muhammad berhasil memasuki kota Mekah tanpa pertumpahan darah dan menyucikan Ka'bah dari berhala-berhala yang ada di dalamnya.

Setelah penaklukan Mekah, Islam menyebar dengan cepat ke seluruh Jazirah Arab. Banyak suku-suku Arab yang secara sukarela memeluk Islam dan mengakui Muhammad sebagai nabi dan pemimpin mereka. Pada saat wafatnya Muhammad pada tahun 632 M, hampir seluruh wilayah Semenanjung Arab telah berada di bawah kekuasaan Islam.

Kekhalifahan dan Ekspansi Islam

Setelah wafatnya Nabi Muhammad, kepemimpinan umat Islam dilanjutkan oleh para khalifah, yang dimulai dengan Kekhalifahan Abu Bakar (632-634 M), sahabat dekat Nabi.

Masa kekhalifahan pertama ini dikenal dengan istilah Khilafah Rasyidin, yang terdiri dari empat khalifah: Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada masa Abu Bakar, umat Islam menghadapi berbagai pemberontakan di Semenanjung Arab, tetapi berhasil dipadamkan, dan persatuan Islam tetap terjaga.

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab (634-644 M), Islam mulai menyebar ke luar Semenanjung Arab melalui serangkaian penaklukan militer yang spektakuler. Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dan Kekaisaran Persia Sassaniyah yang lemah akibat perang panjang antara mereka, tidak dapat menahan serangan pasukan Muslim.

Dalam waktu singkat, wilayah-wilayah seperti Syam (Suriah dan Palestina), Mesir, dan Persia jatuh ke tangan kaum Muslim. Dengan ekspansi ini, Islam tidak hanya menjadi agama Arab, tetapi agama global yang menguasai wilayah-wilayah dengan peradaban tinggi.

Dinasti Umayyah dan Abbasiyah: Puncak Peradaban Islam

Setelah masa Khulafaur Rasyidin, Islam dipimpin oleh Dinasti Umayyah (661-750 M), yang memindahkan ibu kota kekhalifahan ke Damaskus. Pada masa ini, wilayah kekuasaan Islam meluas hingga ke wilayah barat seperti Spanyol (Al-Andalus) dan ke timur hingga ke Asia Tengah.

Perang dan diplomasi menjadi alat utama dalam penyebaran Islam, tetapi konversi agama juga terjadi melalui perdagangan dan interaksi budaya. Di Spanyol, peradaban Islam mencapai puncaknya dengan berdirinya universitas-universitas dan pusat-pusat kebudayaan di kota-kota seperti Cordoba.

Setelah runtuhnya Dinasti Umayyah, kekhalifahan beralih ke Dinasti Abbasiyah (750-1258 M), dengan pusat pemerintahan dipindahkan ke Baghdad. Masa ini dikenal sebagai Zaman Keemasan Islam, di mana ilmu pengetahuan, filsafat, kedokteran, matematika, dan astronomi berkembang pesat.

Ilmuwan-ilmuwan Muslim seperti Al-Khawarizmi, Al-Razi, dan Ibnu Sina memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang pengetahuan yang dampaknya terasa hingga hari ini.

Penyebaran Islam Melalui Jalur Perdagangan dan Misi Damai

Selain penaklukan militer, perdagangan juga menjadi faktor penting dalam penyebaran Islam. Para pedagang Muslim menyebarkan agama Islam ke berbagai wilayah di luar kekuasaan politik Islam, termasuk Asia Tenggara, Afrika Timur, dan India.

Di wilayah Nusantara, misalnya, agama Islam pertama kali masuk melalui pedagang Gujarat dan Arab pada abad ke-13, dan secara bertahap diterima oleh kerajaan-kerajaan lokal, menggantikan agama Hindu-Buddha yang sebelumnya dominan.

Bagaimana Islam Menjadi Besar

Islam muncul dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi Semenanjung Arab yang kompleks pada abad ke-7 M. Dari ajaran yang pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad di Mekah, Islam tumbuh menjadi kekuatan global yang mendominasi wilayah-wilayah besar di dunia selama berabad-abad.

Melalui kombinasi dakwah, penaklukan, perdagangan, dan asimilasi budaya, Islam berkembang pesat dan memberikan kontribusi besar bagi peradaban dunia dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan hukum.

Untuk tahu informasi lebih lanjut tentang sejarah Islam dan perkembangannya, maka pembaca di sarankan untuk membaca beberapa referensi yang dapat digunakan termasuk:     Oxford Islamic Studies, Islam: Empire of Faith (PBS), dan  The Cambridge History of Islam.

Buku-buku ini akan memperluas pengetahuan anda tentang sejarah intelektual Islam, pengaruh Islam dalam seni dan arsitektur, serta pengaruh politik Islam modern.

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun