Pengalaman pribadi tentang persaingan di masa sekolah juga menggambarkan bahwa persaingan dapat membawa perubahan positif jika diarahkan dengan benar. Di masa-masa awal, mungkin terdapat perbedaan atau perselisihan antara anak-anak dari daerah yang berbeda, seperti antara anak-anak dari Sungai Melawi dan Sungai Serawai.
Namun seiring waktu, ketika mereka melanjutkan pendidikan dan berada di lingkungan yang lebih luas, mereka mulai menyadari pentingnya persatuan di antara sesama, terutama ketika menghadapi tantangan dari luar daerah.
Dalam konteks PON, hal ini juga dapat terjadi. Para atlet dari berbagai daerah harus menyadari bahwa meskipun mereka bersaing satu sama lain di arena, mereka tetap merupakan bagian dari bangsa yang sama.
Tujuan utama dari persaingan ini adalah untuk membawa kebanggaan bagi daerah masing-masing, tetapi juga untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Selain itu, para atlet juga harus belajar dari pengalaman masa lalu bahwa persaingan yang tidak sehat hanya akan merugikan semua pihak. Ketika tensi tinggi di lapangan berubah menjadi konflik di luar arena, semangat sportifitas dan persatuan yang seharusnya dijaga bisa hancur begitu saja.
Apa lagi sampai terjadi pemukulan wasit dari tim Sulawesi Tengah, hal ini jelas tidak sportif dan terlalu emosional. Sehingga perlu diteliti apaka yang menyebabkan itu sampai terjadi, apakah murni emosional dari pemain atau ada penyebab lainnya seperti keberpihakan, misalnya.
Oleh karena itu, penting bagi para atlet, pelatih, dan pendukung untuk selalu mengedepankan etika dalam bersaing, menjaga hubungan baik antar daerah, dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh suasana.
Persatuan dalam Keberagaman
PON 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara merupakan kesempatan emas untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan keberagaman yang luar biasa.
Di satu sisi, PON menjadi ajang bagi daerah-daerah untuk menunjukkan identitas budaya mereka melalui upacara pembukaan dan penutupan, serta melalui dukungan yang diberikan oleh masyarakat. Namun, di sisi lain, PON juga harus menjadi simbol persatuan di tengah keberagaman tersebut.
Keberagaman budaya, bahasa, dan tradisi yang ada di Indonesia sering kali menjadi faktor yang memperkuat semangat persaingan di PON. Masing-masing daerah ingin menunjukkan keunikan dan kehebatan mereka, baik dalam hal budaya maupun prestasi olahraga.