Provinsi-provinsi dengan kekuatan olahraga yang dominan seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Papua sering kali menjadi sorotan karena mereka memiliki sumber daya yang lebih besar untuk mendukung persiapan atlet-atletnya.
Di sisi lain, daerah-daerah yang lebih kecil sering kali dianggap sebagai underdog, tetapi justru semangat mereka untuk bersaing dan berprestasi dapat menambah warna dalam kompetisi.
Aceh, sebagai tuan rumah PON 2024, memiliki sejarah panjang dalam dunia olahraga. Meskipun tidak selalu menjadi yang terdepan dalam perolehan medali, Aceh memiliki potensi besar di beberapa cabang olahraga, terutama yang berhubungan dengan budaya lokal seperti pencak silat.
Persiapan sebagai tuan rumah tentu menambah motivasi para atlet Aceh untuk memberikan performa terbaik mereka di tanah kelahiran mereka sendiri.
Selain Aceh, Sumatera Utara juga akan menjadi sorotan. Provinsi ini memiliki tradisi olahraga yang cukup kuat, terutama dalam cabang sepak bola, tinju, dan atletik.
Sebagai tuan rumah bersama, Sumatera Utara diharapkan akan memberikan kejutan dalam beberapa cabang olahraga, mengingat provinsi ini selalu mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Namun, dengan tingginya ekspektasi terhadap tuan rumah, persaingan dengan provinsi-provinsi besar lainnya akan menjadi semakin ketat. Jawa Barat, misalnya, sebagai juara umum PON 2021, tentu tidak akan melepas gelar tersebut dengan mudah.
Demikian pula dengan DKI Jakarta dan Jawa Timur yang selalu menjadi pesaing kuat dalam setiap edisi PON.
Persaingan Sehat: Kunci Membangun Prestasi
Sebagai ajang nasional, PON bukan hanya soal meraih medali atau menjadi yang terbaik, tetapi juga soal bagaimana mengedepankan sportifitas dan persaingan yang sehat.
Persaingan yang sehat mendorong setiap daerah untuk mengembangkan potensi atlet mereka secara optimal. Dalam hal ini, pemerintah daerah memiliki peran penting dalam memfasilitasi dan membina para atlet sejak usia dini.