Hubungan ibu dan anak selalu memiliki dinamika yang kompleks. Cinta seorang ibu, meskipun terkadang tidak selalu ditunjukkan dengan cara yang lembut, tetaplah nyata dan mendalam.
Biarpun sikap anaknya kasar, memberontak, berkata tidak sopan dan tidak bertata krama, tidak peduli, menghujat, dan lain sebagainya, tetapi seorang ibu Nikita tetap agar anaknya selamat.
Di balik setiap kata dan tindakan yang mungkin terlihat keras atau kasar, ada niat yang tulus untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya. Dalam hal ini, kita bisa melihat bahwa meskipun Lolly dan Nikita terlibat dalam pertikaian publik, ada cinta yang tetap mengikat keduanya.
Bahasa dan Gaya Komunikasi Anak Zaman Sekarang
Apa yang menarik dari konflik antara Lolly dan Nikita adalah bagaimana Lolly mengekspresikan dirinya di media sosial. Dari unggahan-unggahan yang dibuat Lolly, dari kata-kata dan sikapnya yang terekam dan terekspos ke publik, kita dapat melihat cerminan gaya bahasa anak-anak zaman sekarang yang sering kali berani berbicara tanpa tedeng aling-aling tanpa memikirkan dampaknya.
Generasi muda saat ini tumbuh dalam era digital di mana segala sesuatu bisa diungkapkan dengan cepat melalui media sosial, dan ini mempengaruhi cara mereka berpikir, berbicara, dan bertindak.
Anak-anak zaman sekarang sering kali merasa memiliki pengetahuan yang luas karena akses informasi yang mudah melalui internet. Mereka merasa bahwa dengan sedikit riset atau sekadar membaca berita di media sosial, mereka sudah cukup pintar dan berhak untuk menyuarakan pendapatnya.
Namun, dalam banyak kasus, mereka belum sepenuhnya memahami konteks yang lebih dalam dari masalah yang mereka bicarakan.
Lolly, misalnya, tampaknya merasa bahwa ia memiliki hak penuh untuk berbicara tentang hubungannya dengan sang ibu di depan umum. Meski begitu, kita dapat melihat bahwa tindakannya ini mencerminkan ketidaktahuan dan ketidakdewasaan dalam menyikapi permasalahan keluarga yang seharusnya diselesaikan secara internal.
Di sinilah letak kesenjangan antara generasi tua dan muda. Generasi orang tua, seperti Nikita, mungkin lebih memahami bahwa ada hal-hal yang tidak perlu diumbar ke publik, terutama masalah keluarga yang bersifat pribadi.
Dalam perspektif ini, Lolly bisa dikatakan mewakili banyak anak muda lainnya yang tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka tahu segalanya, tetapi pada kenyataannya mereka masih dalam tahap belajar.