Para pencari kerja juga dapat melakukan pengecekan secara online untuk memastikan keabsahan perusahaan atau agen perekrut.
Banyak sumber informasi yang dapat digunakan, seperti situs web resmi perusahaan, media sosial, ulasan dari pekerja lain, atau situs web pemerintah yang menyediakan informasi tentang agen perekrutan tenaga kerja. Melalui langkah-langkah ini, pencari kerja dapat meminimalkan risiko terjebak dalam penipuan.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Menanggulangi Penipuan Kerja
Selain kewaspadaan individu, peran pemerintah sangat penting dalam menanggulangi maraknya penipuan kerja ini.
Pemerintah harus lebih tegas dalam menegakkan hukum terhadap pelaku penipuan kerja dan memperketat regulasi terhadap agen-agen perekrut tenaga kerja, baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai modus-modus penipuan yang sering terjadi dan cara untuk menghindarinya.
Upaya ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti kampanye publik, penyuluhan, atau program pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Pemerintah juga harus bekerja sama dengan pihak swasta, organisasi non-pemerintah, dan komunitas masyarakat dalam memberikan perlindungan kepada korban penipuan kerja, termasuk menyediakan bantuan hukum dan psikologis.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam membantu menanggulangi masalah penipuan kerja. Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas sangat penting bagi para korban untuk bisa pulih dan bangkit kembali.
Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam melaporkan setiap indikasi penipuan kerja kepada pihak berwenang agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan efektif.
Fenomena sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia telah membuka celah bagi maraknya penipuan kerja, terutama melalui media sosial.