Selain itu, ada juga penipuan yang menjebak pencari kerja untuk melakukan aktivitas ilegal seperti pencurian atau penipuan dengan iming-iming mendapat komisi besar.
Dampak Penipuan terhadap Korban
Penipuan kerja tidak hanya menyebabkan kerugian finansial, tetapi juga berdampak serius pada aspek psikologis, sosial, dan hukum bagi para korban.
Banyak korban yang mengalami trauma akibat pengalaman buruk tersebut, terutama mereka yang menjadi korban perdagangan manusia atau dipaksa bekerja dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi.
Rasa takut, malu, dan kehilangan kepercayaan diri sering kali menghantui korban penipuan, membuat mereka sulit untuk bangkit kembali dan mencoba mencari pekerjaan yang lain.
Selain itu, penipuan kerja juga sering kali menjerumuskan korban ke dalam jeratan utang. Misalnya, para korban yang tertipu dengan tawaran pekerjaan di luar negeri sering kali harus membayar biaya besar untuk dokumen perjalanan, visa, dan tiket pesawat yang kemudian ternyata palsu atau tidak diperlukan.
Mereka juga mungkin dipaksa untuk meminjam uang dari rentenir atau pihak lain dengan bunga tinggi, yang pada akhirnya hanya menambah beban finansial mereka.
Upaya Pencegahan Penipuan Kerja
Untuk mencegah terjadinya penipuan kerja, para pencari kerja perlu lebih waspada dan kritis terhadap setiap tawaran pekerjaan yang mereka terima.
Salah satu langkah penting yang dapat diambil adalah memastikan bahwa perusahaan atau agen perekrut yang menawarkan pekerjaan memiliki reputasi yang baik dan terdaftar secara resmi.
Calon pekerja juga harus lebih berhati-hati jika diminta untuk memberikan uang di muka atau jika tawaran pekerjaan terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.