Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sulitnya Mencari Pekerjaan di Indonesia dan Ancaman Penipuan di Media Sosial

12 September 2024   14:03 Diperbarui: 12 September 2024   15:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://disnakermobduk.acehprov.go.id/berita/kategori/ppid/lowongan-kerja-palsu-ali-jobfishing-bikin-rugi-pencari-kerja

Keterbatasan lapangan kerja juga disebabkan oleh faktor pendidikan dan pelatihan yang kurang memadai. Banyak lulusan pendidikan formal yang tidak memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri.

Selain itu, perkembangan teknologi dan otomatisasi yang semakin pesat juga menyebabkan berkurangnya permintaan terhadap tenaga kerja manusia di beberapa sektor, sehingga semakin mempersempit peluang kerja.

Di sisi lain, fenomena urbanisasi yang tidak terkendali menyebabkan banyak orang berpindah ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan, sementara lapangan kerja di kota-kota tersebut tidak mampu menampung seluruh pencari kerja.

Akibatnya, terjadi kompetisi yang sangat ketat untuk mendapatkan pekerjaan, terutama pekerjaan dengan upah yang layak. Dalam kondisi ini, banyak orang yang akhirnya terpaksa menerima pekerjaan dengan upah rendah atau tanpa jaminan sosial, bahkan rela bekerja di luar negeri meskipun risiko yang dihadapi sangat besar.

Modus Penipuan yang Mengancam Para Pencari Kerja

Kondisi sulit dalam mencari pekerjaan ini menjadi lahan subur bagi berbagai modus penipuan kerja yang marak terjadi, terutama di media sosial. Modus penipuan ini sangat beragam, mulai dari modus sederhana hingga modus yang lebih kompleks dan terorganisir.

Salah satu modus yang paling umum adalah meminta pencari kerja untuk menyetorkan sejumlah uang dengan alasan biaya administrasi, pelatihan, atau biaya perjalanan.

Para penipu ini biasanya menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi dan kondisi kerja yang menarik, tetapi kemudian meminta uang di awal sebagai syarat untuk diterima bekerja.

Modus lainnya yang semakin sering terjadi adalah penipuan dengan tawaran pekerjaan di luar negeri. Banyak orang yang tergiur dengan janji-janji manis berupa gaji besar, fasilitas lengkap, dan kondisi kerja yang nyaman di negara-negara maju.

Namun, kenyataannya, mereka justru dijebak menjadi korban perdagangan manusia, dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi, bahkan tanpa menerima upah yang telah dijanjikan. Dalam beberapa kasus, korban bahkan dipaksa menjadi PSK atau bekerja dalam kondisi perbudakan modern.

Penipuan juga dapat terjadi dalam bentuk penawaran kerja palsu yang meminta data pribadi dan dokumen penting seperti KTP, paspor, atau nomor rekening bank. Data-data tersebut kemudian digunakan untuk berbagai tindakan kriminal, seperti pencurian identitas, pencucian uang, atau kejahatan finansial lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun