Pada masa itu, saya bekerja di sebuah perusahaan kayu, dan saya memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi manis hingga 15 gelas per hari. Saya juga sering makan kue-kue yang sangat manis.
Kebiasaan ini berlanjut selama bertahun-tahun, dengan satu alasan sederhana: semua makanan dan minuman itu gratis di tempat kerja.
Konsumsi gula berlebihan yang saya lakukan ini ternyata merupakan bom waktu bagi tubuh saya. Menurut penelitian, asupan gula yang berlebihan secara kronis dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan awal mula terjadinya diabetes tipe 2.
Gula berlebih juga dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah, karena menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak insulin, hormon yang dapat merangsang sistem saraf simpatis dan pada akhirnya meningkatkan tekanan darah.
Dampak Sosial-Ekonomi dari Penyakit Kronis
Ketika gejala-gejala tersebut semakin memburuk, saya tidak hanya merasakan penderitaan fisik, tetapi juga dampak emosional dan finansial. Saya merasa sedih karena saya tidak punya cukup uang untuk menjalani pengobatan medis secara teratur.
Biaya untuk konsultasi dokter, obat-obatan, dan perawatan lainnya terlalu mahal bagi saya yang sudah tidak bekerja tetap.
Keterbatasan ekonomi ini mendorong saya untuk mencari alternatif lain untuk meredakan gejala-gejala saya. Saya pun memutuskan untuk mencari informasi di internet mengenai cara-cara alami untuk menyembuhkan penyakit yang saya derita.
Dengan harapan yang sangat besar, saya mulai mencari berbagai jenis daun herbal yang diklaim dapat membantu mengatasi hipertensi dan diabetes.
Penggunaan Pengobatan Herbal: Jalan Menuju Pemulihan
Tanpa pengetahuan medis yang mendalam, saya mulai merebus daun-daun herbal tersebut dengan ukuran yang saya anggap sesuai. Saya minum air rebusan ini seperti minum teh, setiap hari, tanpa takaran atau dosis yang pasti.