Karena dalam bahasa Indonesia tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua bunyi ini, banyak penutur yang mengalami kesulitan dalam membedakan kedua suara tersebut ketika berbicara bahasa Inggris.
Hal ini diperburuk oleh kebiasaan yang terbentuk sejak dini di mana anak-anak Indonesia lebih sering mendengar bunyi "F" dari pada "V".
Pengucapan yang salah ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi. Sebagai contoh, kata "live" (hidup) dan "leaf" (daun) mungkin terdengar sangat mirip jika "V" diucapkan sebagai "F," meskipun keduanya memiliki makna yang sangat berbeda.
Hal ini bisa menyebabkan kebingungan, terutama dalam konteks percakapan yang cepat atau dalam situasi di mana kejelasan informasi sangat penting.
2. Tantangan dalam Pengucapan Akhiran Kata: "st," "nd," "k," "x," dan "lt"
Selain masalah pengucapan huruf "V", penutur bahasa Indonesia juga sering kesulitan dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris yang memiliki akhiran tertentu, seperti "st," "nd," "k," "x," dan "lt."
Misalnya, kata "fast" sering kali diucapkan sebagai "fas" tanpa pelafalan "t" di akhir, atau "second" diucapkan sebagai "secon, tanpa ada bunyi d di akhir kata."
Hal ini terjadi karena perbedaan fonologis antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, huruf konsonan di akhir kata cenderung tidak ditekan dan sering kali dilewati, berbeda dengan bahasa Inggris yang memberikan penekanan jelas pada setiap huruf, termasuk di akhir kata.
Kesulitan ini juga mencerminkan perbedaan dalam struktur fonotaktik bahasa, yaitu aturan tentang bagaimana bunyi-bunyi dapat digabungkan dalam sebuah bahasa. Bahasa Indonesia cenderung lebih sederhana dalam aturan fonotaktiknya, terutama dalam hal konsonan akhir.
Sebagai contoh, sangat jarang ada kata dalam bahasa Indonesia yang diakhiri dengan dua konsonan seperti "st" atau "lt". Sebaliknya, dalam bahasa Inggris, struktur kata dengan konsonan ganda di akhir cukup umum.
Kurangnya perhatian terhadap pengucapan konsonan akhir ini sering kali dianggap sepele, namun memiliki dampak besar terhadap pemahaman dan penerimaan oleh penutur asli bahasa Inggris.