Dalam situasi tersebut, Kohiuk akan mengambil sekumpulan daun dari pohon terdekat dan mulai meremasnya dengan hati-hati. Setelah itu, ia akan menjatuhkan daun-daun tersebut ke tanah.
Jika daun-daun yang dijatuhkan Kohiuk tetap dalam keadaan utuh, bulat tanpa terurai, itu adalah tanda bahwa Kohiuk tersebut masih memiliki umur panjang dan akan bertahan hidup meski terluka.
Namun, jika daun-daun tersebut jatuh dalam keadaan terurai atau hancur, ini berarti Kohiuk meramalkan bahwa ajalnya sudah dekat dan hidupnya tidak akan bertahan lama.
Ritual ini dianggap sangat sakral dan dipercaya secara luas oleh masyarakat suku Dayak Dohoi Uut Danum, yang melihat Kohiuk sebagai makhluk yang tidak hanya bijaksana, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan dunia gaib.
Kohiuk yang Meniru Pemburu
Selain kemampuannya meramalkan kematian, ada cerita lain tentang seekor Kohiuk yang secara tidak sengaja menemui ajalnya karena meniru perilaku manusia.
Cerita ini dimulai dengan seorang pemburu yang lelah setelah seharian berburu di hutan Kalimantan. Ketika hari mulai sore, sang pemburu memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon besar.
Dengan tangan cekatan, ia mulai menyirih, suatu kebiasaan mengunyah campuran sirih, pinang, dan kapur yang sangat umum di kalangan masyarakat setempat.
Sambil menyirih, pemburu itu beberapa kali mengeluarkan sebilah pisau kecil yang disebut seraut dari sarungnya yang tergantung di pinggang, untuk membelah buah pinang. Setelah selesai, ia memasukkan kembali serautnya ke dalam sarungnya.
Tak jauh dari tempat pemburu itu duduk, seekor Kohiuk diam-diam mengintip dari balik dahan dan daun pohon. Kohiuk itu memperhatikan setiap gerakan pemburu dengan cermat, seolah-olah penasaran dengan apa yang sedang dilakukan manusia tersebut.
Seiring berjalannya waktu, mungkin karena kelelahan, pemburu itu pun tertidur di tempat duduknya dengan bersandarkan kepada banir pohon, seraut masih terselip rapi di dalam sarungnya.
Melihat manusia itu tertidur, Kohiuk perlahan-lahan turun dari pohon, mendekati pemburu tersebut dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara sedikit pun.