Selain masalah harga, masalah kualitas layanan yang kerap tidak sesuai dengan janji juga menjadi salah satu keluhan utama pelanggan Telkomsel.
Kecepatan internet, terutama untuk proses upload dan download, sering kali jauh dari apa yang dijanjikan. Kondisi ini bahkan lebih buruk lagi pada waktu-waktu tertentu, terutama di malam hari, ketika banyak pengguna merasa bahwa koneksi mereka menjadi sangat lambat dan tidak stabil.
Telkomsel harus menyadari bahwa kepercayaan pelanggan adalah aset yang sangat penting dalam industri ini. Jika pelanggan merasa mereka tidak mendapatkan apa yang dijanjikan, maka loyalitas mereka terhadap perusahaan bisa dengan cepat berkurang.
Telkomsel harus melakukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas jaringan dan memastikan bahwa kecepatan internet yang dijanjikan benar-benar bisa dirasakan oleh pelanggan, kapan pun mereka membutuhkan.
Ketiga: Sistem Denda yang Tidak Adil
Masalah lain yang sering kali dikeluhkan oleh pelanggan adalah sistem denda yang diterapkan Telkomsel.
Denda yang dikenakan terhadap pelanggan yang telat membayar atau tidak menggunakan kuota internet yang tersedia selama beberapa bulan sangat tidak adil.
Di bulan pertama, denda mungkin masih bisa diterima sebagai bentuk konsekuensi dari keterlambatan pembayaran. Namun, di bulan-bulan berikutnya, seharusnya Telkomsel memperhitungkan kembali mekanisme dendanya.
Misalnya, jika pelanggan tidak menggunakan kuota mereka sama sekali pada bulan kedua, maka denda seharusnya hanya dikenakan berdasarkan biaya abonemen minimum atau sesuai dengan pemakaian aktual.
Namun yang terjadi, denda tetap dihitung berdasarkan pemakaian penuh seolah-olah pelanggan masih aktif menggunakan layanan. Ini tentu saja sangat merugikan bagi konsumen, karena mereka harus membayar lebih untuk layanan yang bahkan tidak mereka gunakan.
Telkomsel dan Tantangan Kompetisi Global