Kembali ke lingkungan masyarakat, di malam hari, warga berkumpul di balai desa untuk membahas masalah kenaikan harga gas. Mereka ingin mencari solusi bersama agar dapat meringankan beban yang semakin berat.
"Saudara-saudara, kita semua tahu masalah yang sedang kita hadapi. Harga gas naik dan semakin sulit untuk didapatkan. Apa ada yang punya ide untuk mengatasi ini?"Â kata ketua RWÂ bersemangat.
"Ketua, mungkin kita bisa mengajukan surat ke pemerintah daerah. Kita harus suarakan keluhan kita,"Â usul Warga 1.
"Setuju. Tapi jangan hanya surat, kita juga harus buat petisi online. Biar suara kita lebih didengar,"Â suara dari Warga 2Â mendukung.
"Kita juga bisa adakan aksi damai, biar perhatian media terfokus ke kita. Selama ini, media sosial sepi soal ini, kita harus bikin ramai,"Â suara Warga 3 ikut mendukung.
"Ide bagus. Kita harus bersatu dan kompak. Kalau kita bergerak bersama, suara kita akan lebih kuat,"Â ujar Ketua RW.
"Benar, Ketua. Kita harus lakukan sesuatu. Kalau kita diam saja, harga gas akan terus naik dan kita semakin menderita,"Â ujar Warga 1Â yang tadi pertama memberikan usulan.
"Baiklah, mari kita rencanakan langkah-langkah ini dengan baik. Semoga usaha kita bisa membawa perubahan,"Â kata ketua RW menyimpulkan.
Malam itu, warga desa merasa lebih bersemangat. Mereka yakin, dengan bersatu dan bersuara, mereka bisa membuat pemerintah mendengarkan dan mengambil tindakan.
Kenaikan harga gas bukanlah akhir dari segalanya, tapi awal dari perjuangan mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Meskipun tantangan berat di depan mata, mereka siap untuk melawannya demi masa depan yang lebih baik.