Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Naiknya Harga Gas LPG dan Dampaknya pada Masyarakat

2 Agustus 2024   06:32 Diperbarui: 2 Agustus 2024   06:40 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pontianak.tribunnews.com/2024/01/02/harga-gas-elpiji-per-1-januari-2024-di-seluruh-indonesia-resmi-turun-atau-naik-cek-disini

"Bisa jadi. Gas di pasaran tiba-tiba langka, dan ketika ada, harganya sudah naik tinggi. Mungkin ada yang mengambil keuntungan dari situasi ini," tukas Budi sambil menarik nafas pasrah.

"Kalau begitu, kita harus bagaimana, Bud? Masa kita diam saja?" ujar Anton lagi.

"Kita harus cari cara untuk berhemat dan mungkin mulai beralih ke alternatif lain. Tapi tetap saja, rasanya tidak adil kalau harus begini terus," sambung Anton.

Sementara itu, di tempat lain, Siti, seorang ibu rumah tangga, sedang berbincang dengan tetangganya, Ibu Rina, tentang kesulitan yang mereka alami akibat kenaikan harga gas. Mereka berdiri di depan rumah Siti sambil menggendong anak-anak mereka.

"Bu Rina, tadi pagi saya beli gas di warung, harganya naik lagi. Padahal, baru dua minggu lalu saya beli dengan harga yang lebih murah," ujar Bu Siti.

"Iya, Bu Siti. Saya juga merasakan hal yang sama. Baru kemarin saya beli, sudah mahal banget. Saya bingung, harus hemat-hemat sekarang," desis Bu Rina membenarkan.

"Iya, benar. Tapi bagaimana caranya? Kebutuhan kita kan banyak, apalagi dengan anak-anak. Kalau semua serba mahal, kita bisa makan apa?" omel Bu Siti jengkel.

Apa-apa serba mahal, belum lagi BPJS, pajak, kendaraan katanya hanya boleh berusia sepuluh tahun, setelah itu tidak bisa di pakai. Boro-boro beli baru, untuk mendapatkan kendaraan di atas sepuluh tahun saja sudah untung.

Seharusnya iuran BPJS itu ditanggung pihak pemerintah dan pihak perusahaan serta orang-orang kaya. Jangan di bebankan kepada orang miskin. Sudah beban hidupnya berat, di tambah lagi dengan kewajiban ini dan itu yang di luar kemampuannya.

Belum lagi katanya kendaraan harus asuransi lagi, dari mana dapat duitnya? Usia kerja dibatasi, sehingga suaminya yang sudah lebih 60 tahun tidak bisa kerja, sementara pemerintah saja pilih kasih memberikan bantuan.

"Entahlah, Bu. Saya juga pusing memikirkannya. Kenapa ya, pemerintah sepertinya tidak bertindak? Mereka diam seribu basa dan rasanya seperti dibiarkan begitu saja," keluh Bu Rina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun