Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengayau, Tradisi Berburu Kepala untuk Upacara Adat dan Kejantanan di Kalimantan

1 Juli 2022   10:16 Diperbarui: 6 Juli 2022   08:15 2858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panglima suku Dayak di Long Nawang dengan kepala musuh di belakangnya.(wikipedia.org/Tropenmuseum /Ishikane)

Ini sungguh suatu budaya yang sekarang di lihat dari segi apa pun tidak baik, baik dari segi agama maupun hukum negara. Namun kita bersyukur budaya ini sudah resmi sudah dihapuskan pada pertemuan damai di Tumbang Anoi tahun 1894.

Pertemuan Damai Tumbang Anoi ini di pimpin oleh satu putra terbaik suku Uut Danum yaitu Damang Bahtu” yang ketika itu sudah berusia melebihi setengah abad. Semua ongkos juga dia tanggungnya sendiri dengan membunuh ayam, babi, sapi dan kerbau, karena dirinya kaya raya dan Mamut Motong Hullah Bollum (Banyak membunuh dan kaya raya sehingga tidak menyesal hidup ke dunia).

Selain itu juga kita menjadi tahu, jika masyarakat Dohoi Uut Danum sangat percaya akan kehidupan sesudah kematian jadi mati itu tidak sia-sia, tetapi ada kehidupan di sana setelah manusia mati.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun