Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Migrasi ke SSD

20 Februari 2021   21:00 Diperbarui: 20 Februari 2021   21:14 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.diskpart.com/ssd-management/ssd-vs-hdd-0528.html

Ternyata hanya butuh waktu 6 detik saja untuk booting. Kemudia saya restart, tidak ada masalah, saya shutdown, tidak ada masalah. Padahal dulunya jika shutdown ataupun direstart, selalu hang dan tidak selesai. Bahkan jika Netbook tidak dipakai dalam waktu lima menit saja, dia akan hang dan harus di shutdown dengan hard shutdown.

Ternyata perbedaan SATA 2 dan SATA 3 kitu bukan isapan jempol. Karena Desktop PC saya jelas SATA 2, tetapi Netbook Acer E3-112-CU5B itu pastilah SATA 3. Saya sudah mencoba mencari di internet, tetapi sama sekali tidak ada informasi Netbook Acer Aspire itu sudah SATA berapa. 

Tetapi saya sangat yakin jika Netbook itu sudah SATA 3, karena dengan membandingkan kecepatannya dengan PC Desktop saya yang Core i3 2120 3,3 Ghz saja waktu bootingnya  adalah 12 detik. 

Sementara Acer Aspire yang hanya menggunakan Intel Celeron mampu mencapai waktu booting hanya 6 detik. Padahal PC Desktop saya ini rata-rata memerlukan waktu 45 detik untuk selesai booting jika menggunakan HDD saya yang 2TB itu.

Jadi kesimpulannya, menggunakan SSD itu memang sangat cepat. Bahkan Intel Celeron N2840 2,16 Ghz dengan RAM 4GB saja mampu dua kali lebih cepat bootingnya dari PC Desktop saya yang Core i3 2120 3,3 GHz dengan RAM 8 GB. 

Jadi memang tidak ada ruginya migrasi ke SSD, paling tidak untuk sistem operasi dan sistem aplikasi. Di sini, SSD itu hanya untuk OS dan MS Office serta program aplikasi lainnya. 

Sedangkan HDD yang lama 500 GB digunakan untuk menyimpan data dengan menjadikannya sebagai HDD eksternal dengan membeli casing yang dilengkapi kabel USB.

Selain itu juga jika misalnya terjadi terbentur ataupun terjatuh dalam perjalanan, maka SSD tidak bermasalah karena dia hanya berisi chip yang tidak ada komponennya yang bergerak. Lain halnya dengan HDD yang di dalamnya berupa piringan, sehingga kalau terkena benturan ataupun terjatuh jadi sangat beresiko karena data-data bisa tidak terbaca.

Jadi bagaimana? Apakah tertarik juga migrasi ke SSD?

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun