Kegiatan BKSN yang dilaksanakan oleh Regio Melawi yang terdiri dari lima Paroki ini diantaranya; Lomba Baca Kitab Suci, Lomba Mazmur tanggapan Antar Bacaan, Lomba Paduan Suara Lagu Rohani, Fragmen Kitab Suci, dan Pameran benda-benda Devosional.
Pada malam penutupan masing-masing Paroki juga memberikan sumbangan berupa atraksi kesenian dan paduan suara. Pastor Piet Apot. Pr., selaku Pastor Paroki Nanga Pinoh dan juga sekaligus sebagai tuan rumah, dalam kata sambutannya juga mengatakan bahwa BKSN tahun ini sangatlah istimewa, karena secara kebetulan bertepatan dengan bulan puasa bagi umat Muslim sedunia.
Dalam sambutannya itu juga pastor Piet Apot. Pr., atas nama umat katolik regio Melawi mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada saudara-saudari umat Islam di kabupaten Melawi khususnya dan seluruh dunia pada umumnya.
Prioritas pembangunan di kabupaten Melawi oleh pasangan Drs. A. Suman Kurik, MM dan Firman Muntaco, SH., M. Hum yang masing-masing beragama Katolik Roma dan Islam adalah peningkatan output mutu pendidikan, peningkatan kehidupan keagamaan dan barulah kemudian pembangunan fisik berupa sarana dan prasarana.
Juga menjadi harapan Bupati Melawi yang dibacakan oleh wakil bupati dalam sambutannya, semoga kehidupan keagamaan yang sangat kondusif di kabupaten Melawi ini dapat dipelihara dan kedepannya bahkan ditingkatkan.
Juga hidup berdampingan secara damai oleh masyarakat yang mayoritas beretnis Dayak dan Melayu ini bisa langgeng dan gaungnya menyebar ke seluruh pelosok Nusantara, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara semakin hari semakin baik.Â
Karena secara etnis, kita semua sudah terlahirkan demikian adanya sesuai dengan kenyataan kita sekarang ini dan kita tidak bisa memilih ke dalam etnis mana kita harus dilahirkan.
Secara keagamaan kita menyadari, bahwa semua agama mengajarkan kebaikan dan menganjurkan kita bersikap baik terhadap sesama manusia dan semua ciptaan Allah lainnya.Â
Semoga saja gaung kehidupan yang harmonis dari sebuah kabupaten kecil di pelosok pulau Kalimantan ini menjadi inspirasi bagi kita semua agar bisa hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai dan menghormati, dalam rangka mencapai paradigma kehidupan Indonesia yang lebih baik.
Penulis juga berharap, semoga tulisan bisa berfungsi sebagai masukan kepada gereja Katolik Indonesia (jika boleh. Jika tidak, maafkan saya. Dan lupakan), agar tidak usahlah mencari model acara lain yang cenderung meniru kegiatan keagamaan lainnya.Â
Tingkatkan saja Kegiatan Bulan Kitab Suci Nasional atau BKSN ini agar menjadi lebih baik, di mana di dalamnya ada kegiatan seperti lomba koor atau paduan suara gerejani, lomba baca Kitab Suci, lomba kotbah, cerdas cermat Kitab Suci, lomba mazmur, lomba pendalaman Kitab Suci, Pameran, dan Bujang Dara Kitab Suci. Karena BKSN ini merupakan ciri khas agama Katolik Indonesia.