Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Quo Vadis Setelah Tamat SLTA?

8 Juni 2020   07:19 Diperbarui: 9 Juni 2020   08:37 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang hidup dikampung itu tidaklah boleh dipandang sebelah mata seperti pada jaman dahulu, ketika para orang tua kita masih berupaya untuk mengejar kehidupan di kota yang fasilitasnya serba cukup dan wah. Kota punya gedung-gedung bertingkat, pasar dan Mall, bioskop dan kebutuhan hiburan semuanya ada. Tapi sekarang jaman sudah berubah, Alfamart dan Indomaret merambah sampai ke desa-desa. Mau nonton bisa akses Youtube dari kamar tidur saja bersama pasangan, mau berkomunikasi dengan siapa saja bisa video call, seperti tidak ada jarak lagi, bahkan sampai melewati batas pulau dan benua.  

Hidup di kampung itu lebih nikmat. Udaranya bersih, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Masyarakatnya lebih bersahabat dan hidup bergotong royong, sepanjang paham radikal tidak ada. 

Perbedaan agama dan asal-usul itu tidak boleh dipersoalkan, karena memang kita dilahirkan berbeda, karena ketika lahir kita tidak bisa memilih. Itu kehendak Allah Yang Mahakuasa, jangan kita ingkari. Tentu Allah YMK mempunyai maksud tertentu mengapa kita harus dilahirkan di posisi kita sekarang ini. Tinggal kita saja yang harus secara bijak untuk memahami dan menghayatinya demi kemaslahatan hidup seluruh umat manusia.

Sepanjang akses jalan ke kota itu mulus dan lancar, toh bisa sebulan sekali turun ke kota untuk cuci mata. Hidup di kampung juga bisa menjadikan kita ikan besar di kolam, karena kalau di kota kita bukanlah siapa-siapa diantara begitu banyak orang hebat yang jauh melampaui kita. 

Tapi kalau kita hidup di kampung, kita bisa memberikan sumbangsih kita untuk tempat kita tinggal dan jika semuanya berpikir demikian dan melakukannya secara simultan, maka akan memberikan kontribusi yang sangat bermanfaat bagi Indonesia. 

Mulailah sekarang berpikir untuk kembali ke kampung, sepanjang ada pekerjaan atau ada yang dikerjakan untuk menunjang hidup agar tetap bisa makan. Congratulation hidup di kampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun