Mohon tunggu...
mentas maning
mentas maning Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pertempuran Manusia 3 Dimensi

14 September 2018   11:16 Diperbarui: 14 September 2018   12:52 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kekejamanmu sangat keterlaluan Tiga Setan Darah!" kata pendatang baru ini dengan membentak. Tiga Setan Darah Pertama dan kedua kawannya dengan serta merta mengehentikan kuda masing-masing.

Sepasang mata Tiga Setan Darah Pertama memandang ke muka dengan menyorot. Mulutnya terkatup rapat-rapat dan kedua rahangnya mengatup menonjol!

"Cindur Rampe!" hardik Setan Darah Pertama. "Setahuku kau ada tugas di sselatan yang harus kau jalankan! Silahkan berlalu dan jangan ikut campur urusan kami!"

Cindur Rampe, seorang resi golongan hitam yang juga menjadi kaki tangan pembantu Baginda. Kekejamannya tiada banyak beda dengan Tiga Setan Darah namun antara resi ini dengan ketiga Setan Dorah sejak lama terdapat perselisihan-secara diam-diam. Perselisihan ini sebenamya adalah akibat bersaing ingin menjilat Baginda. Dalam satu pertemuan pernah Cindur Rampe menantang Tiga Setan Darah.

Hampir terjadi pertempuran hebat namun tokoh-tokoh istana lainnya berhasil mencegah mereka. Namun sejak itu pula diantara mereka semakin memuncak permusuhan, laksana api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa meledak!

Cindur Rampe mengelus-elus janggutnya yang pendek macam janggut kambing. Sambil sunggingkan senyum mengejak dia berkata, "Tentu pemuda malang itu akan kau seret ke Kotaraja. Semua orang akan melihat kekejamanmu. Kau akan dapat nama dan kira-kira berapa puluh ringgit pula kau akan dapat upah dari Baginda?!"

Setan Darah Kedua penasaran sekali. Dia majukan kudanya satu langkah.

"Soal kekejaman kau tidak lebih baik dari kami resi muka kambing!" sentak Setan Darah Kedua.

Cindur Rampe tertawa dingin.

"Cindur Rampe, kuharap segera berlalu. Aku muak melihat tampangmu!" menyambungi Setan Darah Ketiga.

Resi itu tertawa lagi. Lalu katanya, "Aku sendiri sudah sejak lama kepingin muntah melihat mukamu yang macam kepiting rebus!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun