23 Maret 2015
Fritz menumpang truk yang lewat di pinggir jalan, tujuannya ke kota.
Sementara itu darah yang berada di sekujur tubuh Fritz mengering, bau amis. Ketika Fritz naik kereta (diam-diam tanpa membeli karcis), semua orang di wagon itu menarik syal agak ke atas untuk menutup hidung.
Es stinkt, bau, Â kata seorang anak. Ibunya menegur anak itu.
Fritz menutup kepalanya dengan jaket curiannya. Berusaha agar bau amis tertahan di balik pakaiannya.
24 Maret 2015
Fritz benar-benar lapar. Ia nyaris pingsan. Untuk makan, ia membuka tong sampah berwarna hijau dekat kedai makanan. Ada berbagai macam makanan sisa yang dibuang ke tempat sampah itu, tapi Fritz hanya mengambil dedaunan sisa salad yang tidak habis dimakan oleh pembeli.
Untuk minum, Fritz minum langsung dari kran air yang disediakan di taman-taman kota.
26 Maret 2015
Fritz tidak tahan lagi.
Untuk bertahan hidup sebagai manusia, ia harus mencuri atau mengais-ngais makanan di tempat sampah. Selain itu pandangan jijik orang-orang terhadapnya, atau sambil menutup hidung ketika lewat di hadapannya.