Mohon tunggu...
Mentari Adynda Larasati
Mentari Adynda Larasati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

My name is Mentari Adynda Larasati. I was born on sixteen october 2001 and grown up in Tuban, East Java. I’m studying as second year student in School of Social and Political Sciences. Program majoring in International Relations in this prestigious college, University of Muhammadiyah Malang. Since I was in college, I always interested with the international political issue and how that thing influenced the whole world.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Pembelajaran Integrated HOTS Learning Melalui Pendidikan TK

24 Desember 2022   17:03 Diperbarui: 24 Desember 2022   17:01 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Integrated High Order of Thinking Skill Learning adalah Model pembelajaran  yang di canangkan oleh Mahasiswi-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang di antaranya Dilla Amanda Putri, Nia Fadia Suryaningwati, Sherly Nur Azizah, Nadinda Mazidaturrofi' di koordinatori oleh Mentari Adynda Larasati melalui program Pengabdian Mahasiswa Terhadap Masyarakat (PMM) kelompok 2 gelombang 11 2022 yang di lakukan di lokasi TPA-KB-TK Islam Terpadu "Insan Karim".

Program yang di jalankan mahasiswi-mahasiswi ini sangat inovatif serta mengasah kemampuan berpikir logis, kritis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang terintegrasi/ menyatu padu dengan sistem tematik.

Model Integrated HOTS Learning juga menyajikan pembelajaran yang sangat menarik dan menyenangkan karena langsung melibatkan peserta didik untuk praktek langsung, sehingga peserta didik mendapat pengalaman baru dalam setiap pembelajaran.

Dengan sistem yang terintegrasi dari awal sampai akhir, para siswa dapat memahami dan mengaplikasikan secara menyeluruh.

Program utama dengan tujuan mengasah kemampuan berbahasa inggris pada siswa taman kanak-kanak, kegiatan ini di rancang sedemikian rupa agar para siswa tidak bosan jika hanya di hadapkan dengan materi berbahasa inggris. 

Model seperti ini para mahasiswi lakukan dengan cara mengajak para siswa tk mempraktikannya setelah di beri materi. Contohnya pada saat memberi materi bahasa inggris bertema sayuran, tidak hanya menyajikan gambar sayuran melainkan juga menghadirkan jenis sayuran nyata di depan para siswa dan di harapkan para siswa mampu menyebutkan satu persatu jenis sayuran yang di sajikan. 

Setelah itu, sayuran tidak hanya di biarkan saja setelah di pakai untuk materi. Para mahasiswi ini selanjutnya melakukan demo live cooking dengan menggunakan bahasa inggris yang mudah di pahami oleh para siswa tk. Tidak hanya melakukan demo live cooking saja, para siswa juga ikut andil dalam mempraktikan kegiatan memasak makanan sambil berkomunikasi menggunakan bahasa inggris.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Hal ini di lakukan selain untuk mengasah kemampuan komunikasi berbahasa inggris, juga mengasah kemampuan basic mannee memasak sejak dini. Terbukti dengan metode ini mampu membangunkan antusias para siswa TPA-KB-TK Islam Terpadu "Insan Karim" untuk semangat mempraktikan komunikasi bahasa inggris karena metode pembelajaran yang seru dan tidak membosankan.

Pembelajaran ini juga di dukung dan di dampingi oleh Kepala Sekolah TPA-KB-TK Islam Terpadu "Insan Karim", Ibu Ngatriani S.Pd. "Melihat antusias para siswa dalam metode belajar yang menjadi program kegiatan PMM ini membuat saya selaku kepala sekolah terinspirasi untuk melakukan metode pembelajaran yang demikian" ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun