Tidak hanya itu, siswa diajak menghafal dialog yang tidak mereka ketahui artinya secara jelas. Dengan demikian siswa dipaksa berpikir untuk mengerti isi dialog dan menghafalnya dalam waktu singkat. Setelah siswa menghafal, baru kemudian mereka diberikan kata-kata yang ada di dalam dialog tersebut yang kemudian mereka tulis.
Sementara di satu sisi, Nia Fadia salah satu anggota kelompok tersebut juga menjelaskan. Bahwa kegiatan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa terhadap pentingnya Bahasa Inggris untuk melihat dunia kelak.
"Saya juga berharap dalam program kami dapat memberikan ilmu dan skill untuk siswa-siswi agar berguna kelak di masa depan", jelasnya.
Mewakili kelompok 2 PMM UMM 2022, ia menyampaikan semoga.
"Walaupun kenyataannya mereka masih di bangku taman kanak-kanak, tetapi semoha banyak ilmu & skill baru yang siswa-siswi dapat selama program ini berlangsung. Ya tentu saja harapannya dapat dijadikan bahan dan pengalaman untuk modal bekerja di masa depan." (Nadinda Mazidaturrofi')
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H