Mohon tunggu...
menik astuti
menik astuti Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aliran Cinta Dendam Kahayan

28 Juni 2022   22:12 Diperbarui: 28 Juni 2022   22:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Cinta dan dendam sepanjang aliran Kahayan

          Berlimpah dalam air hingga daratan

          Permata hingga batang Ulin, Meranti juga Blangiran

          Tersenyum pilu  kini nyaris menjadi sasaran

          Akan cita, cinta dan impian

Kemanakah aliran kini bermuara damai

Sedang batang  air telah dikebiri

Tiada lagi Siluang menari

dengan manja kala jala siap menangkapnya

Kini Kahayan berhias merkuri

                  Palangka Raya, November 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun