Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jilbab, Dulu dan Kini yang Berbeda

6 Juli 2020   05:05 Diperbarui: 6 Juli 2020   05:28 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari WAG Komunitas Pribadi

misalnya pada gambar ini,

dari WAG Komunitas Pribadi
dari WAG Komunitas Pribadi

Ada pertanyaan;  "dulu di Indonesia perempuan itu jilbabnya adalah seperti kiri,  namun kenapa sekarang seperti kanan itu?"  

Bukan satu dua yang bertanya-tanya, wajar kok.  Banyak kan sekarang perempuan berkostum seperti di kanan pada era kekinian?  

Biasanya mereka adalah dari satu kelompok tertentu (yang biasanya menjadi semakin besar dengan pengajian-pengajian keliling ) yg mempunyai suatu paham tertentu yang  biasanya mengikuti mahzab dari Arab ataupun Timur Tengah sana dengan pemahaman yang tidak bertoleransi dengan budaya lokal ataupun pemahaman diluar pemahaman yang disampaikan oleh ulama atau ustadz yang memimpin mereka.

Padahal kalau mau belajar dan mencari  informasi tentang kostum itu (yg di era sekarang tinggal dengan googling tanpa harus ke  perpustakaan atau pergi ke negeri yg jauh sana),  jelas itu adalah  pakaian yg dikenakan orang Yahudi . 

Dari info yg bisa didapat, perempuan Yahudi yang hingga kini masih berkostum seperti itu adalah Yahudi dari sekte Haredi.  

Dari kapan?  entah.. tapi pastinya  jauh lebih lama sebelum Islam ada. lalu apakah seperti itu perintah  Allah melalui agama Islam?

Yahudi sekte Haredi (beritagar.id)
Yahudi sekte Haredi (beritagar.id)

Coba perhatikan hadist yg katanya Syaikh Al Albani adalah shahih sebagaimana dalam Irwa'ul Gholil no. 1269 ini:

"Barangsiapa  yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka."
 

(HR.  Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho' 1:  269)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun