Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Padi Jadi Nasi, Siapa Penemunya?

15 Mei 2020   23:02 Diperbarui: 8 Juni 2021   21:14 3867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Manusia Hanya mengenal sebagian kecil dari Dunia ini. Hal ini diakibatkan tidak tertulisnya ataupun tidak terpeliharanya sejarah.  

Banyak sekali penemuan yg ditemukan manusia namun tidak tercatat siapa yg menemukan atau menciptakannya.

Penemuan manusia itu dianggap menjadi sebuah budaya yg berkembang di satu komunitas manusia dan penemunya tidak lagi dikenal.

Berbeda dengan beberapa produk modern yang diketahui dengan jelas siapa penemunya karena berhubungan dengan paten, kita tau siapa penemu lampu, siapa penemu pesawat dan berbagai hal modern. Namun justru hal yg dikenal dari era lalu malah tidak tercatat siapa yg memulainya... 

Bahkan hal sepele seperti piring, mangkok, sendok, garpu, pisau, suatu hal yg ada dalam keseharian manusia tidak diketahui siapa penciptanya.

Satu yg jadi pertanyaan buat gw, ini mengenai satu hal yg tiap hari kita hadapi. Suatu hal yg kita makan. 

Jika misalnya untuk teh, masih ada kisah yg menceritakan proses penemuan daun teh untuk membuat minuman atau kisah manusia yg menemukan daging bakar dari kebakaran hutan yg membakar binatang dan membuat dagingnya berbau enak sehingga manusia purba akhirnya memproses daging dengan membakarnya untuk dimakan.

Baca juga : Penerapan Kebijakan Pemerintah dalam Peningkatan Petani Padi di Desa Salujambu

Tapi proses kebetulan itu sepertinya tidak berlaku pada makanan pokok ini, Nasi! Bayangkan betapa ribetnya proses memasak Padi hingga menjadi Nasi..   

Pertanyaannya, Siapa yg menemukan caranya? Siapa yg pertama memprosesnya? 

Proses mengubah padi menjadi nasi bukanlah proses kebetulan seperti kasus Teh ataupun daging bakar. Nasi tidak mungkin ditemukan tanpa ada proses kesengajaan. Kasarnya pastinya ada yg mengajarkan pada manusia.

Kisah Jawa menceritakan tentang Dewi Sri, seorang bidadari yang mengajarkan pada manusia tentang padi yg bisa diproses menjadi makanan sekaligus mengajarkan cara memasaknya yg ribet itu, mulai dari menumbuk hingga menanak.  

Namun siapakah Dewi Sri ini? Saya mencoba menggunakan ilmu cocoklogi yang paling sesuai untuk menjawab misteri ini dan menjabarkan dengan singkat.. 

Melalui kisah agama samawi tua, dikisahkan tentang bangsa Falling Angel yang mengajarkan berbagai ilmu surga pada manusia, seperti pengobatan, ilmu besi dan sebagainya. 

Seperti misalnya Azazel yang mengajar manusia untuk membuat pedang dan pisau dan perisai dan breastplates, dan diberitahukan kepada mereka logam [bumi] dan seni bekerja mereka, dan gelang dan ornamen, dan penggunaan antimon dan mempercantik dari kelopak mata dan sebagainya..

Baca juga : Ini Fakta (Masalah) yang Saya Temukan dalam Pertanian Padi di Toba

Kesimpulannya Dewi Sri bisa jadi adalah salah satu dari tim Falling Angels tersebut, yang namanya di Lokalkan menjadi Dewi Sri. Entah nama aslinya siapa karena seperti Wijaya yg bisa berubah nama menjadi Wijoyo di Jawa ataupun Wijayo di Palembang, tidak penting...

Satu yg jadi pertanyaan, Dikisahkan dalam kisah-kisah agama yg ada sekarang ini dimana Falling Angels itu jahat dan membenci manusia, itu yg dibenamkan di pikiran manusia penganut agama-agama yg ada di dunia.  

Namun andaikata Fallen Angels itu Jahat, kenapa mereka mengajarkan aneka ilmu surga yg akhirnya membawa kebaikan bagi manusia? Benarkah mereka benar-benar jahat atau hanya menjadi korban perebutan jabatan di tingkat tinggi sana?  Hingga bahkan kedekatannya pada manusia membuat iri kaum malaikat yg berkuasa?

Ingat, sejarah dituliskan oleh pemenang! Setelah kisah penyerbuan ke surga (baca:kitab agama samawi lama), maka pemenangnya adalah para pejabat Malaikat sekarang ini, dimana mereka yg menyampaikan wahyu Tuhan pada manusia. Dimana karena ketidak berdayaan manusia akhirnya dapat terpengaruh dari sejarah versi pemenang ini... 

Manusia sebagai makhluk tercerdas ciptaan Tuhan sejatinya tidak boleh terpengaruh dengan kepentingan politik surga ini. Sadari tujuan diciptakannya manusia dan sadari kemampuan awal manusia yg bahkan Tuhanpun memerintahkan malaikat bersujud pada manusia....

Manusia adalah golongan makhluk ke 3 ciptaan Tuhan yg menjadi rebutan 2 golongan lainnya yg berseteru hingga kini, untuk membantu golongan tersebut menjadi pemenang perang kelak. Dimana kini pihak yg kalah dirantai di jurang bawah bumi. 

Baca juga : Peran Masyarakat dalam Mengembangkan Kampung Budaya Padi Pandan Wangi terhadap Pengaruh Globalisasi

Cerita baik, buruk dan segala yg dikisahkan pada manusia tentunya adalah sebuah pembenaran demi meraih simpati dan keberpihakan manusia agar terbodohi dan menjadi pendukung mereka.

Berpikirlah.... dekatlah pada Tuhan agar manusia bisa kembali menyadari asal mula tujuan penciptaan manusia, menyadari kekuatan yg selama ini terpendam dan selanjutnya menjadi penengah antara kedua golongan yang berperang itu..

Tuhan adalah ayah manusia karena Dialah pencipta Manusia dan seperti seorang ayah, dia akan datang pada sang anak saat anaknya butuh pertolongan....

WidiantoHdidiet

15 Mei 2020

.......................................

Catatan: Menurut Kitab Enoch/Henokh (Muslim's name : Idris). Ada 200 malaikat yang jatuh ke Bumi, disebut "Fallen angels" atau "The Sons of God".Beberapa diantara mereka adalah kelompok "Pengintai"/The Watchers/Grigori (Aramik, ., Yunani ). The Watcher merupakan kelompok pengintai yang diutus Tuhan untuk memantau kehidupan dibumi secara langsung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun