Mohon tunggu...
Rusydi Hikmawan
Rusydi Hikmawan Mohon Tunggu... -

Igauan guru sekolah dasar di kabupaten Lombok Timur, NTB.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ngayu Negeri Rahayu

1 Mei 2011   01:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:12 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya hanya menyaksikan dan merekam prosesi ini. Dengung gamelan Sasak indah berbunyi. Tengah hari setelah kerbau (kaok, dalam bahasa sasak) disembelih dan dagingnya dipotong-potong kecil, lalu dimasukkan ke dalam kuali besar di atas tungku perapian. Ini untuk santapan bersama nanti. Perlahan dengung gamelan melambat, datanglah dari kejauhan pemuda-pemuda dengan kendi berisi air suci dari dua belas mata air, dikumpulkan atas arahan pemangku adat setempat. Semua mendekat saat makam leluhur dikelilingi tujuh kali.

Dan semua berakhir saat perang topat dimulai. Semua berlari saling lempar saling menghindar. Sekejap semua bersuka cita, berharap tahun berlalu dengan panen yang semakin melimpahi negeri. Budaya Ngayu-ayu untuk negeri semakin rahayu. Inilah cara mencintai ibu pertiwi.


Catatan
Rahayu : baik, bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun