Baca juga : Albert Camus, Sisyphus Bahagia
The Myth of Sisyphus adalah sebuah esai yang diterbitkan pada tahun 1942, di mana Camus bergulat dengan kenyataan bahwa manusia harus terus hidup meskipun kita tahu bahwa kematian itu tidak terhindarkan (dengan kata lain, hal ini disebut dengan teori absurdisme).Â
Esai ini membahasa mitos Sisyphus, seorang raja dari mitologi Yunani yang dikutuk untuk mendorong batu ke atas bukit seumur hidupnya dengan diliputi pertanyaan tentang keberadaan manusia di dunia ini.
4. The Fall (La Chute)
La Chute atau The Fall, adalah karya fiksi terakhir Camus yang diterbitkan pada tahun 1956. Novel ini berpusat pada seorang pengacara bernama Jean-Baptiste Clamence yang merefleksikan hidupnya pada orang asing.Â
Buku ini penuh dengan monolog dari Clamence yang menceritakan tentang kebangkitan dan kejatuhannya sebagai pengacara di Paris.Â
Para kritikus mengatakan bahwa The Fall adalah buku pertama yang begitu menunjukkan jati diri Camus yang sesungguhnya. Novel ini juga dianggap sebagai representasi dari "fall of man" dari Garden of Eden dalam Alkitab.
5. The Rebel (L'Homme rvolt)
L'Homme rvolt atau The Rebel, adalah esai dari seri "cycle of revolt" yang telah saya sebutkan sebelumnya. Diterbitkan pada tahun 1951, esai ini berfokus pada revolusi pemberontakan dalam masyarakat modern. Camus juga memiliki tujuan untuk merangkum dan menganalisis berbagai teori yang telah ditulsinya sampai saat ini.Â
Dalam esai ini, Camus berpendapat bahwa sebagai manusia, kita melakukan apa yang ingin kita lakukan karena kita terus mencari makna dari kehidupan ini, meskipun makna tersebut tidak ada. Menurut Camus, kita jadi memberontak karena frustasi akan hal ini.
Diterjemahkan dari The 5 Best Albert Camus Books You Should Read and Why oleh Molli di discoverwalk.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H