Mohon tunggu...
Mena Oktariyana
Mena Oktariyana Mohon Tunggu... Penulis - a reader

nevermore

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tipe-tipe Mahasiswa Pejuang Skripsi

27 Januari 2020   17:12 Diperbarui: 10 Februari 2020   09:44 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mahasiswa via KOMPAS.com

Skripsi masih menjadi teror menakutkan bagi kebanyakan mahasiswa di seluruh Indonesia. Tidak heran jika banyak mahasiswa yang dirundung pilu dan galau akibat skripsi. Akibatnya, banyak yang berimajinasi kalau skripsi ditiadakan dari muka bumi ini. Sebagai mantan pejuang skripsi, saya peka sekali terhadap huru hara yang terjadi didalam hati dan pikiran teman-teman seperjuangan saya dulu (termasuk saya). Pada akhirnya huru hara tersebut berujung pada penelitian dan analisa sederhana saya terhadap tipe-tipe atau karakteristik para pejuang skripsi pada masanya seperti berikut:

1. Galau Merana

Tipe pertama adalah tipe yang suka mencurahkan kegalauan akibat skripsi di medsos. Pagi, siang, sore, malam, mereka habiskan kesakitan mereka untuk curhat di insta story atau WA story. Bentuk galaunya juga bermacam-macam, mulai dari galau karena bingung mau nulis apa, bingung dengan judul, bingung dengan teori, bingung dengan objek penelitian, dan yang paling parah adalah memaki-maki dospem sendiri di medsos.

Tujuannya juga macam-macam, yang pasti supaya curhatannya dilihat followers dan teman-teman kampusnya. Ada juga yang ingin menggaet rasa simpati dan sekutu yang bernasib sama dengannya supaya tidak merasa sakit sendirian. Yang ambigu dari tipe ini adalah, saking seringnya ngepost kegalauan di medsos, mereka tak kunjung mengerjakan skripsi. Percayalah, sesusah apapun, skripsi itu dikerjain bukan ditangisin.

2. Tauberes

Ini bukan anak perusahaan Garuda loh ya. Mahasiswa yang masuk kedalam tipe ini adalah mereka yang tidak pernah kelihatan mengerjakan skripsi, ngomongin skripsi, bimbingan skripsi, apalagi bikin status galau soal skripsi. Mereka adalah yang selalu tenang, optimis, dan sistematis. Mereka cenderung mengerjakan skripsi dengan matang untuk meminimalisir revisi dan bimbingan yang berulang-ulang. Alhasil Cuma lima kali bimbingan langsung acc. Tau tau udah beres saja dan tinggal sidang. Sungguh mengintimidasi teman-temannya.

3. Kepoers

Bukan Kepopers ya gaes, tapi kepoers. Yang masuk dalam spesies ini adalah mereka yang kepo abis dengan skripsi teman-temannya. Tipe ini biasanya selalu bertanya tentang kemajuan skripsi teman-temannya dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun. Pertanyaan-pertanyaan yang paling sering mereka tanyakan seperti,

"eh skripsi lu udah sampe mana?"

"eh lu udah bimbingan berapa kali?"

"eh lu udah sampe BAB berapa?, pasti udah banyak ya?"

"eh nulis referensi yang bener kayak gimana sih?"

"eh dospem lu nyebelin gak kayak dospem gue?"

Dan kalau mereka menemukan teman yang progressnya sama, mereka pasti bakal senang bukan kepalang. Rasanya seperti menemukan teman satu frekuensi.

4. Slow but Sure

Mahasiswa tipe ini adalah tipe yang santai namun terorganisir. Mereka cenderung tenang dalam mengerjakan skripsi sesuai dengan jalur yang harus dilalui tanpa banyak curhat di medsos. Mereka lebih mengerjakan sesuai dengan apa kata hati dan jiwanya, optimis tapi tidak ambisius untuk cepat menyelesaikan skripsinya.

Tipe-tipe ini biasanya tidak peduli jika teman-temannya mengajukan sidang duluan. Mereka akan memilih sidang terakhiran. Bagi mereka, mengoreksi dan mengecek kembali skripsinya yang sudah selesai adalah langkah yang absolut.

5. Deadliners

ilustrasi dari artfido.com
ilustrasi dari artfido.com
Mahasiswa yang masuk ke dalam tipe ini adalah mahasiswa penganut paham mepetisme. Mereka cenderung memilih bersantai dan rebahan depan laptop sambil nonton film yang baru mereka download dari indoxxi. Kalau ada duit, mereka akan hangout dan nonton bioskop bersama kaumnya. Jika ditanya soal skripsi, "Skripsi? Makanan apaan tuh?" begitulah jawabnya.

Tipe yang satu ini juga punya beribu alasan untuk menunda mengerjakan skripsi. Tapi dibalik jiwa mepetnya, sebenarnya mereka juga menyimpan kegelisahan dalam hati dan ingin menyelesaikan skripsi. Mereka cuma belum mendapatkam hidayah untuk menggerakkan jari-jemarinya, itu saja. Hidayah itu biasanya turun menjelang deadline, disinilah letak kejeniusan seorang deadliner. Mereka bahkan sanggup menyelesaikan 2 bab menjelang H-1 sidang. Jangan ditanya seperti apa bentuk skripsi macam itu.

6. Plin-planer

Tipe yang satu ini adalah tipe-tipe yang suka kebingungan sana sini. Mereka cenderung mudah goyah dan kurang yakin dalam penelitiannya. Yang awalnya sudah menyelesaikan Bab 1 dan 2, di persimpangan jalan merasa jadi kurang yakin dan mencium aroma-roma ketidakberesan. Banyak yang pada akhirnya merombak habis tulisan mereka. Terutama bagian Problem Formulation atau objek penelitian yang dirasa kurang pas.

7. Rajin Bimbingan

Ada dua kemungkinan kenapa mahasiswa tipe ini senang sekali bimbingan sama dospem. Pertama, dia sangat berambisi untuk lulus dan cepat-cepat menyelesaikan skripsinya. Jadi pada dasarnya mereka tidak suka membuang-buang waktu sama sekali. Alhasil dia bisa bimbingan sampai seminggu sekali. Dospem pasti bangga sekali dengan mahasiswa model begini, atau malah risih?

Kemungkinan yang kedua adalah, mereka yang rajin bimbingan karena kebingungan dengan skripsinya dan sering-sering diskusi dengan dospem. Bahkan ada yang minggu ini revisi, minggu depannya sudah bimbingan lagi. Saran saya jangan terlalu buru-buru lah, karena revisi juga perlu digarap dengan lebih matang.

8. Drama dengan dospem

Mahasiswa tidak sejalan dengan pemikiran dospem itu sudah biasa. Ada yang selalu cari aman dengan menuruti setiap arahan dospem, ada juga yang idealis dan kekeh mempertahankan pandangannya yang bertentangan dengan pandangan dospem. Tak jarang mereka mengusulkan penggantian dospem karena dirasa si dospem kurang memberikan arahan yang memuaskan.

Meminta penggantian dospem juga ada etikanya, harus diskusi dulu ke dospem yang bersangkutan bukan malah melangkahinya dan langsung menuju ke rektor. Pada akhirnya muncullah drama-drama alay yang tidak bisa dihindari.

Itulah beberapa tipe-tipe mahasiswa pejuang skripsi versi saya, yang mana pernah menjadi salah satu di antara tipe-tipe tersebut. Menyusun skripsi tentunya tidak selalu mudah. Butuh niat, kerja keras, dan komitmen untuk menyelesaikannya tepat waktu untuk menggapai gelar sarjana yang diinginkan. Jadi untuk kalian yang sedang berjuang menyusun skripsi, tetap semangat dan tetap konsisten agar bisa lulus tepat waktu dan mendapatkan karir yang diimpikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun