Kebijakan luar negeri adalah serangkaian langkah, keputusan, dan tindakan yang diambil oleh suatu negara untuk mengelola dan mempromosikan kepentingannya di tingkat internasional. Kebijakan luar negeri bertujuan untuk melindungi keamanan nasional, memajukan kepentingan ekonomi, memperluas pengaruh politik, dan mempromosikan nilai-nilai dan tujuan negara tersebut di dunia internasional.
Diplomasi adalah salah satu instrumen utama dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri. Diplomasi melibatkan negosiasi, dialog, dan interaksi antara negara-negara untuk mencapai tujuan bersama, menyelesaikan konflik, membangun kerjasama, dan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral. Diplomasi dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti perundingan diplomatik, pertemuan tingkat tinggi, pertukaran diplomatik, perjanjian internasional, dan kunjungan kenegaraan.
Diplomasi berperan penting dalam memelihara perdamaian, mencegah konflik, dan mencari solusi damai atas perselisihan. Diplomasi juga digunakan untuk mempromosikan kepentingan ekonomi, budaya, dan politik suatu negara di tingkat internasional. Melalui diplomasi, negara-negara dapat membangun kerjasama ekonomi, menjalin hubungan diplomatik, memperluas pengaruh politik, dan memperkuat diplomasi publik untuk mempengaruhi opini publik di negara-negara lain.
Kebijakan luar negeri dan diplomasi saling terkait dan saling mendukung. Diplomasi merupakan alat yang digunakan oleh negara dalam mengimplementasikan kebijakan luar negeri dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Dengan diplomasi yang efektif, negara dapat membangun hubungan yang baik dengan negara lain, menjaga kepentingan nasional, dan mempromosikan nilai-nilai dan tujuan negara di tingkat internasional.
Diplomasi publik adalah salah satu bentuk diplomasi yang melibatkan komunikasi dan interaksi langsung antara negara dengan masyarakat internasional. Tujuan utama diplomasi publik adalah mempengaruhi opini publik di luar negeri, menciptakan pemahaman, dan membangun citra positif tentang negara yang melakukan diplomasi publik tersebut. Diplomasi publik melibatkan berbagai kegiatan seperti pertukaran budaya, promosi pariwisata, pertukaran pelajar, program bantuan, konferensi internasional, dan media sosial.
Menurut Joseph S. Nye Jr., seorang ahli hubungan internasional, diplomasi publik dapat didefinisikan sebagai "upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempengaruhi opini publik di negara lain secara terbuka dan jujur melalui berbagai saluran komunikasi dalam rangka menciptakan pemahaman, membangun hubungan, dan mempengaruhi kebijakan luar negeri negara lain."
Dalam diplomasi publik, komunikasi dan pertukaran informasi menjadi sangat penting. Negara yang melaksanakan diplomasi publik menggunakan berbagai saluran komunikasi seperti media massa, televisi, radio, situs web, media sosial, dan acara-acara publik. Melalui komunikasi ini, negara berusaha menyampaikan pesan-pesan penting, mempromosikan kebudayaan dan nilai-nilai nasional, menjelaskan kebijakan luar negeri, merespons isu-isu global, dan memperkuat hubungan dengan masyarakat internasional.
Diplomasi publik juga melibatkan partisipasi aktif dari aktor non-pemerintah, seperti organisasi masyarakat sipil, institusi pendidikan, media, dan individu yang berperan sebagai duta atau perwakilan informal negara. Mereka berperan dalam menyebarkan informasi, membangun jaringan, dan memfasilitasi interaksi antara negara dan masyarakat internasional.
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, diplomasi publik menjadi semakin penting. Negara-negara menggunakan diplomasi publik untuk membangun citra positif, meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral, meningkatkan daya tarik budaya dan pariwisata, serta mempengaruhi opini publik tentang isu-isu global.
Implementasi diplomasi publik melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.