Mohon tunggu...
Melyana Argaditha
Melyana Argaditha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ilmu Komunikasi

Try to learn more

Selanjutnya

Tutup

Film

Berlatarkan Tema yang Sama namun Berbeda, Ini dia Perbedaan Film AADC dan Dilan 1990

15 September 2022   21:47 Diperbarui: 15 September 2022   21:50 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan Milea? Dilan? Cinta? Atau Rangga?. Rasanya Nama-nama tersebut sudah sangat familiar di kalangan para pecinta film. 

Film Ada Apa Dengan Cinta (Aadc) merupakan salah satu film yang ikonik pada jamannya. Film Aadc merupakan film yang rilis pada tahun 2002 karya Rudi Soedjarwo.

Film Aadc mencuri perhatian banyak orang bahkan menjadi film drama romantis yang memiliki banyak penonton. Film dengan dialog yang familiar seperti "Salah gue? Salah temen gue?" Menjadi dialog yang tidak pernah terlupakan.

Bahkan begitu larisnya film ini, film Aadc menerbitkan film terusan dengan judul yang sama yaitu Aadc 2. 

Di tahun 2018, para pencinta film dimanjakan lagi dengan film dengan judul Dilan 1990. Pasti kalian sudah hapal dengan dialog di film ini "Kamu Milea ya?" Atau " Jangan rindu, rindu itu berat kamu ga akan sanggup biar aku aja" menjadi dialog yang ikonik bahkan sampai saat ini.

Dilan 1990 adalah film tahun 2018 namun bertemakan tahun 1990. Film dengan latar belakang yang berebeda dengan Aadc. Lalu apa perbedaannya?. 

Perbedaan Genre

Jane Stokes, dalam How to Do Media and Cultural Studies, menuliskan bahwa genre adalah salah satu cara untuk mengklasifikasikan film yang paling mudah diidentifikasi karena telah siap digunakan oleh industri film, khususnya industri film Hollywood, demi tujuan pemasaran, (Devita,2013).

Berdasarkan definisi tersebut kita daoat menyimpulkan bahwa genre adalah jenis atau gaya yang membantu pengklasifikasian agar film dapat dibedakan. 

Dalam film Dilan 1990 dan Aadc 2002 merupakan film yang memiliki genre yang sama. Jika berdasarkan alur dan cerita yang ada dalam film. Film Dilan 1990 dan Aadc 2002 merupakan film dengan genre drama.

Genre drama adalah genre yang paling banyak digunakan dan diminati penonton. Ciri-ciri dalam genre ini dapat ditemukan dalam film Dilan 1990 dan Aadc 2002. 

Salah satu yang terlihat adalah mengusik emosi penonton mulai dari sedih, gembira, dan marah.

Perbedaan Sub Genre

Subgenre adalah klasifikasi dengan jenis yang sama dengan genre namun subgenre lebih fokus. Yang awalnya genre hanya terbagi dalam 3 jenis. Yaitu Laga, Horror, dan Drama. 

Sedangkan dalam perkembangannya dalam subgenre menjadi terbagi dalam beberapa jenis.

Dalam film Dilan 1990 dan film Aadc 2002 merupakan jenis film dengan subgenre romantis.

Perbedaan Paradigma

Jika berdasarkan genre dan subgenre memang tidak ada perbedaannya. Film dengan genre dan subgenre tersebut selalu dengan cerita yang sama. Alur, plot, dan lainnya masih memiliki ciri khas yang sama.

Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004 :49), mengungkapkan bahwa paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas.

Terdapat beberapa jenis paradigma dalam film yaitu, Paradigma Fungsionalis, Paradigma Empirisme, Paradigma Femenologi, dan Paradigma Kritis. 

Paradigma sendiri memiliki fungsi utama yaitu untuk melihat pesan apa yang ingin disampaikan dari film tersebut. 

Tangkapan layat Youtube Falcon
Tangkapan layat Youtube Falcon

Berdasarkan analisis, jika dilihat dari bagaimana cerita berjalan dalam film Dilan 1990 menggunakan paradigma fungsionalis. Paradigma fungsionalis memandang bahwa masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan. Masyarakat selalu berubah dan mencari keharmonisan, sedangkan konflik sangat perlu untuk dihindari. 

Film dilan 1990 sangat mencerminkan paradigma ini. Dimana konflik yang sering terjadi mulai dari hubungan percintaan, persahabatan, keluarga selalu terdapat konflik. Konflik tersebut diusahakan untuk dihindarai agar terciptanya keharmonisan.

Sedangakan paradigma dalam film Aadc 2002 merupakan film yang menggunakan paradigma femenologi. Paradigna ini mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena, pengalaman manusia digunakan untuk melihat persepsi, pemikiran, kemauan, dan keyakinan.

Bagi para penonton Aadc mungkin sudah tahu bagaimana cerita berjalan. Film Aadc memberikan beberapa sudut cerita salah satunya adalah bagian cerita mengenai teman Cinta yang mengalami kekerasan dalam keluargannya.

Bagian tersebut dapat menjadi pemaknaan bahwa kekerasaan adalah sebuah perbuatan yang tidak baik. Hal tersebut dapat memberikan trauma yang besar bagi korban. Terutama jika kekerasaan tersebut terjadi pada anak dan dapat merusak mental seorang anak.

 

Referensi 

Devita, F. (2013). "Wreck IT Ralph": Studi Genre Pada Film Disney Animation Studios. Jurnal E-komunikasi, 1(2)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun