Mohon tunggu...
Melvi Rosilawati
Melvi Rosilawati Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Kind to share and love to learn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Self-Diagnosis pada Remaja Sebagai Upaya Mengenali Diri, Mungkinkah?

12 Oktober 2020   18:25 Diperbarui: 12 Oktober 2020   19:08 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan dan ketrampilan remaja untuk mengenali diri dan kondisi mentalnya merupakan suatu hal yang penting. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para remaja beradaptasi terhadap situasi baru dan menghadapi permasalahan yang muncul di lingkungannya. Jika remaja merasa mengalami hambatan dalam menyesuaikan dirinya karena adanya perubahan dalam dirinya dan lingkungan yang berdampak pada kognitif, emosi, dan bahkan perilaku, maka remaja dapat datang kepada professional, baik psikiater atau psikolog klinis untuk dapat mengetahui kondisi mentalnya lebih lanjut. Sesuai dengan tahapan proses diagnosis, professional akan melakukan assessment kondisi kesehatan mental remaja. Jika terdapat hambatan dalam kondisi mental remaja, maka para professional akan memberikan rancangan terapi yang sesuai dengan kondisi individu masing-masing remaja. Professional juga akan melibatkan peran serta keluarga dan lingkungan untuk mendukung remaja secara social dan emosional.

Melalui artikel ini, remaja diharapkan dapat menyaring informasi yang didapatkannya di media digital, terutama informasi kesehatan mental yang berkaitan dengan kondisi yang dialaminya. Remaja sebaiknya menanyakan dan mengkonsultasikan informasi yang didapatkannya kepada tenaga professional. Selain mendapatkan informasi dan edukasi yang akurat melalui profesional, remaja juga dapat lebih mengenali dan memahami dirinya untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Sumber Referensi :

Adnan, Shobih AW. (2020, Januari 12). Menyimpulkan Penyakit dari Internet, alias Self-Diagnosis, Bahayakah?. Oase. https://m.oase.id/read/qwY1Gw-menyimpulkan-penyakit-dari-internet-alias-self-diagnosis-bahayakah

Ayoe, Yoeni Syafitri Sekar., Joanita, Irma. (2019, Oktober 10). 5 Selebriti Muda Suarakan Peduli Kesehatan Mental, Siapa Aja?. Mata-mata. https://www.matamata.com/life/2019/10/10/163000/5-selebriti-muda-suarakan-peduli-kesehatan-mental-siapa-aja

Haryanto, Agus Tri. (2019, Mei 16). Pengguna Internet Indonesia Didominasi Milenial. detikInet. https://inet.detik.com/telecommunication/d-4551389/pengguna-internet-indonesia-didominasi-milenial

https://www.who.int/health-topics/mental-health#tab=tab_2

Santrock, J.W. 2005. Adlescence (Edisi Kesepuluh). New York : The McGraw-Gill Companies Inc  

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun