Mohon tunggu...
mel veninda
mel veninda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin raden mas said

fomo

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dampak Fomo di Era Digital dan Cara Menjaga Keseimbangan Diri

22 Desember 2024   18:35 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:33 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di era digital sekarang dengan pertukaran informasi yang lebih cepat , yang dulunya hanya dapat di akses oleh media cetak dan elektronik dengan berkembangnya zaman hal ini dapat di akses dalam media social. Dengan munculnya hal tersebut membuat pertukaran informasi dan komunikasi yang tidak terbatas dan tingkatnya penggunaan maka tingkat pula rasa kecanduan dalam bermain media sosial karna hal tersebut munculnya dampak positif dan dampak negative .Dampak positif dari hal tersebut kita bisa mencari apa yang kita tidak ketahui dan sedangkan dampak negatifnya yaitu yang sekarang lagi maraknya muncul istilah  “FOMO” rasa cemas yang takut tertinggal dari informasi terkini  atau aktibitas orang lain di dunia maya nah dari situ muncullah fenomena Fear of Missing Out atau FOMO.

APA ITU FOMO?

Menurut halodoc,jakatra  FOMO  (Fear of Missing Out)  merupakan fenomena psikologi yang semakin marak di kehidupan serba modern sekarang. Menggambarkan ketakutan melewatkan momen,pengalaman,atau aktivitas yang populer di lingkungan.karna adanya fomo ini menyebabkan seseorang terasa tertinggal dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media social lebih menyenangkan di banding kehidupannya sendiri.

Istilh fomo pertama kali muncul pada tahun 2004 dalam tulisan Patrick McGinnis di Koran Hardvard Bussines School yang berjudul “Teori  Sosial di HBS:Dua FO McGinnis”, yang membahas tentang FOMO yang mengutarakan tentang perasaan tersebut muncul karena factor biologis pada manusia tersebut. Dan salah satu Generasi Z,  yang merupakan generasi yang tumbuh dalam era teknologi yang berkembang pesat sekarang ini dan itu lah yang menciptakan tekanan social yang sangat berpengaruh pada merek.Karna hal tersebut bisa berdampak pada kesehatan.

BERAPA PERSEN ORANG FOMO?

 Menurt TEMPO.CO,Jakarta FOMO yang cenderung dialam generasi Z( KELAHIRAN 1995-2014)Sekitar  2/3 orang dengan  renta usia 18-30 tahun mengaku mengalami FOMO,dikutip dari Australian psychology society national stress and wellbeing in Australia.datanay menunjukkan 60% remaja merasa khawatir apabila temennya  tidak berman tanpanya, 51%  measa  cemas tidak tahu apa yang d lakukan oleh temannya. Lalu  ada dari sebagian yang dikutip 68%generasi milenial alami fomo lalu 14% takut ketinggalan teman dan lalu 60% takut tidak mengetahui apa yang dilakukan temannya.

KAPAN MUNCULNYA FENOMENA FOMO?

Menurut dari artikel  KEMENTRIAN KEUANGAN Republik indonesia, bahwa sanya awal munculnya FOMO adalah dengan selalu mengecek gadget ,selalu melihat gedget sehingga seakan tidak bisa jauh dari gadget,lalu lebih pefuli paa media sosial dari pada kehidupan nyata,lalu selalu ingin tahu kehidupan orang lain,lalu rela mengeluarkan uang banyak demi mengikuti tren yang ada. Hal tersebut muncul karna ada nya perasaan FOMO yang muncul dan dibiarkan saja.

APA DAMPAK DARI FOMO?

Menurut dari beberapa artikel dampak nya itu adalah terjadinya perasaan ketidak puasan terhadap kehidupannya sekarang  dari rasa ketidak puasan tersebut muncullah dampak lainnya seperti meningkatnya rasa kesepian orang atau cemas karna tidak sesuai apa yang dia inginkan , lalu meningkatnya gangguan psikologis terlalu berlebihan dalam bermain media sosial maka dari itu saja dia sudah merasa cemas akan tertinggal dengan media sosial , ada juga memicu timbulnya perbuatan negatif  seperti dia harus mencoba obatan terlarang ya karna dia ingin merasakan hal-hal yang populer sekarang ,dan ada juga orang yang fomo itu di buat menjadi kurang mandiri  mandiri karna mereka ingin di akui oleh orang lain bahwa dia masuk dalam kelompok sosial mereka .

BAGAI MANA CARA MENJAGA KESEIMBANGAN DIRI DARI FOMO?

Dengan adanya  fenomena seperti ini kemungkinan besar untuk  menanggulangi orang yang kecanduan ponsel karna ini sudah menjadi salah satu kebutuhan di zaman sekarang ini yang serba digital ini namun, walaupun seperti itu kita bisa menimalisir orang yang terkena FOMO dengan cara membatasi bermain media sosial . Lalu mereka Mengatasi dan mengelola rasa khawatir ketinggalan.Sadar dan terima perasaan FOMO. Dengan kesadaran yang lebih, seseorang dapat lebih bijak dalam mengelola emosi tersebut.Kurangi konsumsi media sosial untuk meredam keinginan tahu berlebihan terhadap kehidupan orang lain.Lakoni rasa syukur: Berpusat pada yang dimiliki dan menikmati setiap momen yang dijalani bisa membantu meredakan perasaan tidak cukup.Meresapi apa yang sungguh-sungguh urgen dalam kehidupan dapat menuntun seseorang memilih aktivitas yang sesuai dengan keinginannya, tanpa dipengaruhi oleh tekanan dari lingkungan sekitar.5. Membentuk pertalian yang sehat: Mengarahkan perhatian pada ikatan yang autentik dan dalam dengan individu di sekitar dapat menumbuhkan rasa keterhubungan yang lebih berarti.Dengan pemahaman dan manajemen yang baik, FOMO bisa diubah menjadi motivasi untuk tumbuh dalam cara yang sehat dan positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun