Mohon tunggu...
Melinda NurHikmah
Melinda NurHikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa di universitas Pamulang jurusan sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book

Membedah 7 Unsur Budaya Dalam Novel "Bumi Manusia" Karya Pramoedya Ananta Toer

17 Desember 2023   13:20 Diperbarui: 17 Desember 2023   13:27 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Novel Bumi Manusia di tulis oleh Pramoedya Ananta Toer yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1980 oleh penerbit Hasta Mitra. Novel ini memiliki 535 halaman dan ditulis oleh Pramoedya kala ia berada di dalam sel tahanan di Pulau Buru.

Novel Bumi Manusia awalnya ditentang dalam proses penerbitannya karena bukunya mengandung unsur Marxisme dan Leninisme yang isinya pertentangan dengan ideologi Indonesia. Namun, terlepas dari banyaknya permasalahan yang terjadi pada cerita ini, buku ini nyatanya menjadi buku yang penuh histori bagi negara Indonesia karena isi cerita mencerminkan bagaimana kehidupan bangsa Indonesia pada tahun 1898 hingga 1918 yang di mana masa itu pemikiran politik etis dan kebangkitan nasional sedang berkembang.

Dari cerita pada novel Bumi Manusia, sekiranya terdapat beberapa unsur yang membangun jalannya cerita. Dari unsur budaya dan bahasa menjadi faktor utama dalam novel karangan Pramoedya ini. Berikut adalah beberapa unsur yang membangun novel Bumi Manusia :

1.Sistem religi dan upacara keagamaan

A.Kepercayaan Animisme : Dalam novel ini terdapat bagian-bagian di mana adanya hubungan antara manusia dengan roh-roh, misalnya penghormatan kepada gunung, sungai atau tempat-tempat yang memiliki kekuatan gaib.

B.Agama Islam : Agama Islam memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat pada masa itu.

C.Tradisi Keagamaan Jawa : Dalam novel ini, ada juga penggambaran tentang tradisi keagamaan Jawa, seperti upacara pernikahan Minke dengan Annelies, upacara kematian, upacara tradisional jawa seperti slametan.

D.Konflik Agama : Terdapat konflik agama yang mencerminkan situasi sosial dan politik pada masa itu. Konflik agama ini antara lain melibatkan konflik antara agama Islam dan budaya Jawa, serta pengaruh Barat dalam agama dan kehidupan masyarakat.

2.Sistem dan organisasi kemasyarakatan

A.Sistem Kelas Sosial : Dalam novel ini terdapat sistem kelas sosial di mana terdapat perbedaan kelas antara pribumi dan penjajah Belanda, serta berbagai kelompok dari pribumi itu sendiri. Sistem kelas sosial ini sangat mempengaruhi kesempatan dan juga hak bagi setiap individu.

B.Organisasi Pendidikan : Novel ini mencerminkan peran penting pendidikan dalam masyarakat. Minke, tokoh utama, menghadiri sekolah ELS (Europeesche Lagere School), yang merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak pribumi yang diharapkan menjadi terdidik agar dapat bekerja di bawah pemerintahan kolonial Belanda.

C.Sistem Aristokrasi : Di dalam novel Bumi Manusia ini, terdapat sistem aristokrasi yang masih kuat dalam masyarakat Jawa. Keluarga-keluarga bangsawan dan keturunan ningrat memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.

D.Organisasi Nasionalis : Novel Bumi Manusia ini mencerminkan bagaimana perkembangan awal pergerakan nasionalis di Indonesia. Seperti tokoh utama Minke yang tergabung dalam organisasi budi utomo di mana organisasi ini bergerak untuk memperjuangkan hak-hak dan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

E.Sistem Pemerintahan Kolonial : Dalam buku Bumi Manusia pemerintahan kolonial belanda mencerminkan sikap otoriter dalam kehidupan bangsa Indonesia serta sikap yang ingin mendominasi pemerintahan pada masa itu.

3.Sistem pengetahuan

A.Sistem Pendidikan : Novel ini mencerminkan peran penting pendidikan dalam masyarakat. Minke, tokoh utama, menghadiri sekolah ELS (Europeesche Lagere School), yang merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak pribumi yang diharapkan menjadi terdidik agar dapat bekerja di bawah pemerintahan kolonial Belanda.

B.Sistem Kepercayaan dan Keagamaan : Novel ini mencerminkan sistem kepercayaan dan keagamaan dalam masa itu, seperti keagamaan dalam agama islam, tradisi keagamaan jawa, dan kepercayaan animisme dalam cerita.

C.Sistem Pengetahuan Kolonial Belanda : Dalam novel ini terdapat sistem pengetahuan kolonial belanda, di mana mencakup pemahaman tentang bangsa eropa, teknologi dan juga budayanya.

D.Sistem Politik : Novel ini menggambarkan bagaimana perkembangan awal gerakan nasionalis di Indonesia. Hal ini menciptakan sebuah sistem pengetahuan yang mencakup gagasan kemerdekaan dan perlawanan terhadap penjajah.

4.Bahasa

A.Bahasa Indonesia : Bahasa Indonesia digunakan pada novel ini untuk menyampaikan narasi utama serta dialog antara para karakter.

B.Bahasa Belanda : Sebagian besar penjajah Belanda dan beberapa warga pribumi di novel ini menggunakan bahasa Belanda, terutama dalam hal pendidikan administrasi kolonial.

C.Bahasa Jawa : Dalam novel ini bahasa jawa digunakan untuk mencerminkan budaya dan identitas dari suku jawa.

D.Bahasa Inggris : Bahasa Inggris dalam novel ini digunakan untuk mencerminkan pengaruh barat dalam budaya dan pendidikan pada masa itu.

5.Kesenian

A.Seni Tari dan Musik : Ada beberapa adegan dalam novel ini untuk mencerminkan pertunjukkan seni tari dan musik tradisional jawa, yang menjadi bagian dari budaya masyarakat pada masa itu.

B.Seni Tradisional Jawa : Berbagai kesenian tradisional jawa juga dapat ditemukan dalam novel ini, seperti batik dan kerajinan tangan.

C.Seni Lukis : Salah satu tokoh dalam novel ini yaitu Robert Mallema adalah seorang pelukis.

D.Seni Pertunjukan : Terdapat seni pertunjukan wayang kulit dalam novel ini, yang merupakan bentuk seni tradisional dari Indonesia yang menggabungkan seni drama, musik dan pewayangan.

6.Sistem mata pencaharaian hidup

A.Pertanian : Pertanian adalah mata pencaharian utama bagi banyak masyarakat desa di novel ini. Minke dan keluarganya memiliki ladang pertanian dan menggantungkan hidup dari hasil pertanian seperti padi, palawija, dan tanaman lainnya.

B.Pekerja di Pemerintahan Kolonial Belanda : Banyak karakter dalam novel ini, terutama yang memiliki pendidikan Eropa, bekerja dalam administrasi kolonial Belanda. Mereka menjadi pegawai negeri atau pegawai administrasi kolonial.

C.Dagang dan Bisnis : Beberapa karakter terlibat dalam bisnis dan perdagangan, terutama dalam hubungan dengan penjajah Belanda. Ini mencakup perdagangan hasil bumi dan komoditas ekspor.

7.Sistem teknologi dan peralatan

A.Transportasi : Dalam novel ini terdapat berbagai alat transportasi, seperti kereta api, kuda, dan becak. Kereta api menjadi transportasi utama yang digunakan untuk perjalanan antar kota.

B.Senjata : Senjata seperti senapan adalah bagian dari peralatan yang digunakan dalam konteks konflik dan perjuangan nasionalisme yang terjadi dalam novel.

C.Alat Komunikasi : Dalam Novel ini alat komunikasi masih menggunakan surat dan pesan tertulis untuk saling berkomunikasi antar karakter.

D.Peralatan Rumah Tangga : Novel ini terdapat berbagai peralatan rumah tangga, seperti lampu minyak, peralatan masak, dan alat-alat sehari-hari lainnya yang digunakan oleh karakter.

E.Peralatan Pertanian : Pertanian adalah mata pencaharian utama bagi banyak karakter dalam novel, dan peralatan pertanian tradisional, seperti cangkul, digunakan dalam kegiatan pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun