Mohon tunggu...
Melinda NurHikmah
Melinda NurHikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa di universitas Pamulang jurusan sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book

Membedah 7 Unsur Budaya Dalam Novel "Bumi Manusia" Karya Pramoedya Ananta Toer

17 Desember 2023   13:20 Diperbarui: 17 Desember 2023   13:27 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

C.Sistem Aristokrasi : Di dalam novel Bumi Manusia ini, terdapat sistem aristokrasi yang masih kuat dalam masyarakat Jawa. Keluarga-keluarga bangsawan dan keturunan ningrat memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.

D.Organisasi Nasionalis : Novel Bumi Manusia ini mencerminkan bagaimana perkembangan awal pergerakan nasionalis di Indonesia. Seperti tokoh utama Minke yang tergabung dalam organisasi budi utomo di mana organisasi ini bergerak untuk memperjuangkan hak-hak dan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

E.Sistem Pemerintahan Kolonial : Dalam buku Bumi Manusia pemerintahan kolonial belanda mencerminkan sikap otoriter dalam kehidupan bangsa Indonesia serta sikap yang ingin mendominasi pemerintahan pada masa itu.

3.Sistem pengetahuan

A.Sistem Pendidikan : Novel ini mencerminkan peran penting pendidikan dalam masyarakat. Minke, tokoh utama, menghadiri sekolah ELS (Europeesche Lagere School), yang merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak pribumi yang diharapkan menjadi terdidik agar dapat bekerja di bawah pemerintahan kolonial Belanda.

B.Sistem Kepercayaan dan Keagamaan : Novel ini mencerminkan sistem kepercayaan dan keagamaan dalam masa itu, seperti keagamaan dalam agama islam, tradisi keagamaan jawa, dan kepercayaan animisme dalam cerita.

C.Sistem Pengetahuan Kolonial Belanda : Dalam novel ini terdapat sistem pengetahuan kolonial belanda, di mana mencakup pemahaman tentang bangsa eropa, teknologi dan juga budayanya.

D.Sistem Politik : Novel ini menggambarkan bagaimana perkembangan awal gerakan nasionalis di Indonesia. Hal ini menciptakan sebuah sistem pengetahuan yang mencakup gagasan kemerdekaan dan perlawanan terhadap penjajah.

4.Bahasa

A.Bahasa Indonesia : Bahasa Indonesia digunakan pada novel ini untuk menyampaikan narasi utama serta dialog antara para karakter.

B.Bahasa Belanda : Sebagian besar penjajah Belanda dan beberapa warga pribumi di novel ini menggunakan bahasa Belanda, terutama dalam hal pendidikan administrasi kolonial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun