3. Use repetition
Setiap orang butuh kesempatan untuk bereksperimen dan mempraktekkan keterampilan dan kebiasaan baru secara berulang sampai pola perilaku yang baru menjadi otomatis.
 4. Involve people early
Ketika orang-orang terlibat dalam membantu merancang perubahan, mereka akan lebih berkomitmen untuk perubahan tersebut meskipun prosesnya memakan banyak waktu.
 5. Apply after-action reviews
Mekanisme yang sangat baik untuk evaluasi dan umpan balik dari suatu perubahan adalah after-action reviews yang merupakan sesi cepat dimana pemimpin meninjau hasil kegiatan perubahan untuk melihat apa yang berhasil, tidak berhasil, dan dapat dipelajari.
Kesuksesan dalam perubahan budaya tidak dapat tercapai tanpa adanya dukungan dari pihak-pihak yang terlibat dengan organisasi yang akan membantu organisasi untuk bergerak maju mewujudkan perubahan yang diinginkan. Dalam hal ini, aspek kepemimpinan memiliki peran yang sangat penting. Pemimpin harus mampu meyakinkan orang lain bahwa tanpa perubahan, keberadaan organisasi dapat terancam. Oleh karena itu, pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mampu membantu orang lain mengarahkan proses perubahan dan membuat perubahannya berhasil diterapkan.
Referensi:
Daft, Richard. L. 2015. The Leadership Experience 6th edition. United States: Cengage Learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H