Program audit untuk pengujian substantif terhadap piutang usaha berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraikan di atas. Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalam lima tahap, yaitu:
- Prosedur audit awal
- Prosedur analitik
- Pengujian terhadap transaksi rinci
- Pengujian terhadap saldo akun rinci
- Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan
Pada tahap awal, auditor menempuh auditor menempuh prosedur audit yang memperoleh keyakinan bahwa informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan didukung dengan catatan akuntansi. Pada tahap berikutnya, auditor mengumpulkan berbagai ratio dan perbandingan untuk memfokuskan kemana pengujian terhadap transaksi dan saldo akun rinci diarahkan. Pada tahap-tahap akhir, auditor melaksanakan pengujian terhadap transaksi dan saldo akun rinci, serta verifikasis terhadap penyajian dan pengungkapan dan pengungkapan saldo akun dalam laporan keuangan.
Prosedur Audit AwalÂ
Untuk membuktikan apakah saldo piutang yang dicantumkan oleh klien di dalam neracanya sesuai dengan saldo piutang usaha yang benar -- benar ada pada tanggal neraca, auditor perlu menempuh prosedur audit awal dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi piutang usaha yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Auditor melakukan 6 prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi piutang usaha di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
- Unsur saldo piutang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun piutang usaha yang bersangkutan di dalam buku besar.
- Hitung kembali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar.
- Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun piutang usaha dana kun cadangan kerugian piutang usaha.
- Usut saldo awal akun piutang usaha dan cadangan kerugian piutang usaha ke kertas kerja tahun lalu
- Usut posting pendebitan akun piutang usaha ke dalam jurnal yang bersangkutan.
- Lakukan rekonsiliasi akun control piutang usaha dalam buku besar ke buku pembantu piutang usaha.
Pada tahap awal pengujian substantive terhadap piutang usaha, pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Untuk itu, auditor melakukan perhitungan berbagai ratio seperti :
- Tingkat perputaran piutang usaha = Pendapatan penjualan bersih + Rerata piutang saldo
- Ratio piutang usaha dengan aktiva lancer = Saldo piutang usaha + Aktiva lancer
- Rate of return on net sales = Laba bersih + Pendapatan penjualan bersih
- Ratio kerugian piutang usaha dengan pendapatan penjualan bersih = Kerugian piutang usaha + Pendapatan penjualan
- Ratio kerugian piutang usaha dengan piutang usaha yang sesungguhnya tidak tertagih = Kerugian piutang usaha + Piutang yang usaha sesungguhnya tidak tertagih
Ratio yang telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan dapat membantu auditor untuk mengungkapkan: peristiwa atau transaksi yang tidak bisa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji.
Prosedur Audit Terhadap Transaksi Rinci
Keandalan saldo piutang usaha sangat ditentukan oleh keterjadian transaksi berikut ini yang didebit dan dikredit ke dalam akun Piutang Usaha:
- Transaksi penjualan kredit
- Transaksi retur penjualan
- Transaksi penghapusan piutang usaha
- Transaksi penerimaan kas dari piutang usaha
Pengujian Terhadap Saldo Akun RinciÂ
Tujuan pengujian saldo akun piutang usaha rinci adalah untuk memverifikasi:
- Keberadaan atau keterjadian
- Kelengkapan
- Hak kepemilikan
- Penilaian