Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA (LNY) & Dr. Megawati Simanjuntak, S.P., M.Si (MGS)
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA IPB
Pada era di mana kesetaraan gender semakin diperjuangkan, peran perempuan dalam dunia kerja semakin meningkat. Namun, seiring dengan tanggung jawab profesional mereka, banyak perempuan juga menjalani peran penting sebagai orangtua, terutama bagi mereka yang memiliki anak balita.Â
Menyelaraskan kebutuhan keluarga dengan tuntutan pekerjaan seringkali menjadi tantangan tersendiri, dan inilah di mana dukungan dari kantor, terutama dari Departemen Sumber Daya Manusia (HR), menjadi krusial.
Sebagai bagian dari manajemen sumber daya manusia, HR memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah keluarga. Dukungan yang diberikan oleh kantor kepada orangtua balita tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga pada produktivitas dan retensi karyawan.Â
Dengan menyediakan fasilitas yang mendukung peran orangtua, kantor dapat memastikan bahwa karyawan dapat bekerja dengan fokus dan efektif, sambil tetap memenuhi tanggung jawab mereka sebagai orangtua.
Salah satu langkah konkret yang dapat diambil oleh HR adalah menyediakan fasilitas penitipan anak di tempat kerja. Dengan adanya fasilitas penitipan anak yang aman dan terawat, para orangtua dapat bekerja dengan lebih tenang, mengetahui bahwa anak-anak mereka berada dalam lingkungan yang terjaga dan dekat dengan mereka.Â
Ini juga membantu mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin dirasakan oleh orangtua ketika harus meninggalkan anak-anak mereka di rumah atau di tempat penitipan yang jauh dari kantor.
Selain itu, HR juga dapat mempertimbangkan untuk menyediakan fleksibilitas waktu kerja bagi orangtua balita. Ini bisa berupa fleksibilitas dalam jam kerja atau bahkan kesempatan untuk bekerja dari rumah sesekali.Â
Dengan memberikan fleksibilitas ini, karyawan dapat lebih mudah menyesuaikan jadwal kerja mereka dengan kebutuhan keluarga, seperti menjemput anak dari sekolah atau menghadiri kunjungan medis.
Tidak hanya itu, program cuti yang fleksibel juga dapat menjadi aspek penting dari dukungan kantor untuk orangtua balita. HR dapat mempertimbangkan untuk menyediakan cuti tambahan atau cuti yang dapat diambil secara fleksibel, sehingga orangtua dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak mereka tanpa perlu khawatir tentang kehilangan penghasilan atau pekerjaan mereka.
Selain fasilitas dan program yang secara langsung mendukung kebutuhan keluarga, HR juga dapat memainkan peran yang aktif dalam memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada orangtua balita di tempat kerja. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan sumber daya dan dukungan konseling, seperti seminar tentang manajemen stres atau kelas parenting.Â
Memberikan ruang untuk berbagi pengalaman dan tips dengan sesama orangtua di tempat kerja juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat jaringan sosial dan mendukung kesejahteraan mental karyawan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran HR dalam menyediakan fasilitas dan dukungan bagi orangtua balita di tempat kerja sangatlah penting. Melalui langkah-langkah konkret seperti menyediakan fasilitas penitipan anak, fleksibilitas waktu kerja, program cuti yang fleksibel, dan dukungan emosional, kantor dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kebutuhan keluarga karyawan. Ini bukan hanya investasi dalam kesejahteraan individu, tetapi juga investasi dalam produktivitas dan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
Dengan demikian, kantor yang memprioritaskan dukungan untuk orangtua balita dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, ramah keluarga, dan berdaya saing tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H