Mohon tunggu...
Mellenia Apsari
Mellenia Apsari Mohon Tunggu... Dokter - Writer

cari ketenangan dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bukan Co-Ass Namanya Kalau - Tidak Bingung Sendiri (episode 1)

17 Agustus 2024   21:46 Diperbarui: 26 Agustus 2024   19:14 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pinterest dan Canva

Sebelum nama saya berubah panggilan menjadi "dek co-ass" atau memiliki gelar dokter muda, sempat berpikir bahwa dunia akan naik tingkatan, bukan naik tingkatan jadi kaya atau naik jabatan, tapi tahapannya lebih kaku seperti kanebo daripada jaman jadi mahasiswa, bahkan keras seperti batu. Hidup hanyalah untuk belajar menjadi pembelajaran dan penuh ketegangan. Ohh! Ternyata tidak selamanya guys, ada saja hal-hal yang bikin lucu disaat ketegangan atau disela kegiatan. Part terlucunya adalah ya, menjadi "dek co-ass".

Bagian Ilmu Penyakit Dalam atau Stase Interna, menjadi bagian yang paling banyak kunjungan pasiennya di segala rumah sakit dan setiap harinya selalu saja ada pasien baru. Penyakitnya juga beragam, keluhannya pun juga begitu. Waktu itu, saya dan temanku dinas pagi di salah satu bangsal kelas 2 dan kelas 1 (menurut penggolongan BPJS), tercatat tempat tersebut akan menjadi tempat belajar kami selama satu minggu.

Jam 11.00 siang

Kami baru saja mengikuti visite dokter spesialis. Visitenya bisa saja keliling satu rumah sakit yang luaaaaaaaasss ini. Pasiennya bisa saja ada disetiap bangsal karena dikonsul oleh bagian lain. Kemudian harus kembali ke ruangan karena masih jam dinas dan tibanya di ruangan, "dek ada 3 pasien baru di ruangan 4, 5 sama 6". Begitulah sapaannya kakak perawat kepada kami yang baru saja terduduk.

Kami berdua hanya saling menatap, entah siapa yang akan mengkaji satu pasien yang tersisa agar pembagian tetap adil dan cepat terkerjakan. Ditambah lagi nafas kami saling berderu sehabis berjalan cepat mengejar kecepatan dokter spesialis kami dan perut sudah meronta sedari pagi belum makan.

"Pasienmu kan pulang 2, jadi sisa 4. Pasienku pulang satu jadi sisa 5, supaya sama-sama pegang 6 pasien, kamu kaji 2, saya kaji 1 pasien. Boleh begitu?" tanyanya butuh validasi keadilan.

Saya pun menyetujuinya. Tak masalah mengkaji 2 pasien, yang penting urusan selesai kemudian dilaporkan segera ke dokter asisten. Aturan di stase interna: wajib hukumnya para coass interna lapor pasien baru hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Staterpacknya dek koas interna adalah tensimeter, alat pengukur saturasi oksigen, termometer, buku catatan, pulpen dan tak lupa stetoskop. Berjalanlah diriku ini ke kamar 4, pasien pertama yang akan saya periksa.

Tok, tok, tok.... 

"Assalamualaikum, permisi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun