Mohon tunggu...
Melissa Tjia
Melissa Tjia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A daily worker and blogger in kamarmelissa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review] Mirror Mirror: Ketika Dongeng Tak Seperti Biasanya

25 April 2012   05:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:08 5118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1335321974815974563

Courtesy IMDb

"Mirror mirror on the wall, who is the most beautiful lady on the land?"

Dongeng putri salju, yang dulu kita kenal, berkisah tentang seorang putri piatu yang mempunyai ibu tiri yang kejam. Ibu kandungnya meninggal setelah melahirkan dirinya. Tak lama kemudian, ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang konon tercantik di seluruh negeri. Ratu baru itu mempunyai cermin ajaib dan ia sering "bernarsis ria" di depan cermin dengan bertanya, "Cermin ajaib, sipakah wanita paling cantik di negeri ini?" Kemudian, cermin pun menjawab bahwa ratunyalah yang paling cantik. Tak lama setelah menikah, sang raja diceritakan mangkat dan ratu pun mengambil alih tampuk kekuasaan.

Seiring berjalannya waktu, putri salju semakin beranjak dewasa dan tumbuh dengan demikian cantiknya. Suatu hari, sang ratu bertanya kembali pada cermin ajaib seperti biasa, hanya kali ini jawabannya berbeda. Cermin itu dengan jujur mengatakan bahwa putri saljulah wanita paling cantik di negeri tersebut. Sang ratu yang merasa tersaingi kecantikannya, menjadi murka dan berniat menyingkirkan putri salju. Putri salju yang tahu tentang rencana jahat tersebut, melarikan diri ke dalam hutan dan bertemu dengan 7 kurcaci. Akhirnya, ia tinggal dan berkawan dengan mereka.

Mengetahui putri salju masih hidup, ratu menyiapkan rencana jahat lagi. Ia masuk ke hutan dengan menyamar sebagai nenek tua penjual apel. Saat bersua dengan putri salju, dengan rayuannya, ia membuat putri salju memakan apel beracun tersebut. Putri salju yang tidak tahu apa-apa akhirnya terkulai. Tujuh kurcaci yang menemukannya mengira sang putri sudah meninggal dan kemudian memasukkannya ke dalam peti kaca. Hingga suatu hari, seorang pangeran dari negeri seberang singgah di hutan itu dan kagum dengan kecantikan sang putri. Mengetahui sang putri terkena mantra penyihir, ia kemudian mencium sang putri agar bangun dari tidurnya. Selanjutnya, bersama mereka melawan kekuatan sang ratu dan hidup bahagia bersama selamanya.

Pertengahan cerita yang kontradiktif dengan cerita aslinya

Dalam film bergenre drama komedi ini, sosok Snow White digambarkan dengan karakter yang berbeda, juga pengemasan cerita yang dibuka dengan narasi sang ratu (Julia Roberts), yang mengatakan bahwa ini adalah ceritanya, bukan cerita sang putri. Lalu berlanjut pada awal kelahiran Snow White, ibunya yang wafat setelah melahirkan dirinya, raja yang sangat mencintai putrinya hingga merasa ia membutuhkan sosok ibu baru, dan kemudian raja menikahi Ratu Clementiana. Tak lama setelah menikah, ayahnya hendak ke hutan untuk membasmi iblis yang mengganggu negaranya. Sebelum pergi, ia memberikan belati kesayangannya pada Snow White. Lama tak kembali, Snow White mencarinya dan hanya menemukan kudanya. Akhirnya semua berkesimpulan bahwa raja telah mangkat dan Ratu Clementiana mengambil alih kekuasaan. Ia menghamburkan uang negara untuk pesta mewah, tak peduli bahwa rakyatnya menderita kelaparan.

Saat ingin mengadakan pesta untuk menyambut Pangeran Alcott dari Valensia yang kaya raya, ratu mendapat kabar bahwa ia sudah bangkrut dan uang negara tak cukup membiayai pestanya. Tak hilang akal, ratu meminta asistennya membuat pengumuman kenaikan  pajak. Lalu, ia masuk ke sebuah ruang yang di dalamnya ada sebuah cermin panjang. Ia merapal kalimat, "Mirror mirror on the wall..." dan kemudian ia berjalan menerobos cermin, memasuki sebuah dunia lain di dalam cermin. Meminta saran pada sosok gaib (yang juga diperankan Julia) apa yang harus ia lakukan menghadapi kebangkrutannya. Refleksi dalam cermin memintanya menikah saja dengan baron kaya. Tapi sang ratu hanya menginginkan pangeran. ia kemudian meminta ramuan sihir seperti yang dulu diberikan kepada rajanya. Ia juga minta agar Snow White dihabisi dengan sihir. Sosok dalam cermin hanya berkata akan ada harga yang harus dibayarnya untuk sihir yang ia minta dan ratu berkata ya.

Malangnya, ramuan yang diberikan malah membuat pangeran bertingkah seperti anak anjing. Ramuannya salah besar. Tapi ratu tak berhenti, ia tetap ingin mengadakan pesta pernikahan dengan sang pangeran. Sayang, Snow White dan para kurcaci sudah beraksi terlebih dahulu, dengan merampok para tamu dan menculik pangeran. Sang ratu semakin murka dan memilih masuk ke hutan untuk membunuh sang putri dengan tangannya sendiri, melalui monster peliharaannya tentu. Kelanjutan ceritanya dapat disimak melalui pembahasan berikut.

Ketika karakter putri bukan sosok lemah tak berdaya

Selama ini karakter seorang putri dalam kisah dongeng dibuat sosok yang lemah dan bergantung pada pangeran. Dalam Mirror Mirror, tokoh Snow White digambarkan menjadi sosok yang tangguh setelah nyaris dibunuh oleh ibu tirinya. Ia diajarkan cara berkelahi namun tetap berpenampilan memikat untuk mengecoh musuh oleh para kurcaci yang menyelamatkan dirinya.  Dalam 1 scene, ia bahkan berkelahi dengan pangeran yang mencintai dirinya, karena ia berpikir pangeran berada di pihak ibu tiri. Selain itu, Snow White juga berani merusak pesta pernikahan ratu dan menculik pangeran yang dicintainya dan berjuang mengembalikan kesadaran Pangeran Alcott yang berada dalam pengaruh mantra ibu tirinya.Ini adalah gebarakan baru dalam penggambaran karakter perempuan dalam dongeng. Seorang putri juga bisa menjadi kuat ketika dalam keadaan terdesak. Istimewanya lagi, dalam sebuah adegan ketika ia akan menghadapi dengan ibu tirinya, Snow White berujar bahwa ia ingin mengubah kisah selama ini kalau seorang pangeran akan melindungi sang putri. Kali ini, Snow White ingin melindungi pangeran dan para kurcaci.

Akhir cerita yang unik dan menarik

Layaknya akhir sebuah dongeng yang bahagia, yang baik menang melawan kejahatan, sama halnya dengan film Mirror Mirror ini. Hanya saja ending cerita dibuat lebih memikat. Maaf kalau saya sedikit membocorkan. Pada akhirnya, Snow White berhadapan dengan monster milik sang ratu. Ada sebuah kalung bulan sabit yang bertengger di leher ratu dan monster itu. Ketika Snow White berhadapan dengan monster itu, entah kenapa monster yang awalnya beringas, menjadi lembut dan menatap wajah sang putri dengan sorot mata kesedihan, seolah ia mengenali sang putri dan merindukan kehadirannya. Sang putri bergegas memotong tali kalung itu dengan belati pemberian ayahnya sebelum ia menghilang dan tiba-tiba monster itu berubah wujud menjadi sang raja yang ternyata masih hidup dan disihir menjadi monster peliharaan ratu. Ya, sang putrilah yang menjadi sosok heroik dalam drama komedi ini. Bukan sang pangeran seperti dalam dongeng.

Kemudian, upacara pernikahan pangeran dan putri diadakan dengan meriah. Selesai upacara, sang putri menerima ucapan selamat dari para tamunya. Seorang tamu misterius dengan memakai jubah dan tudung kepala menghampiri sang putri dan memberikan apel sebagai tanda hadiahnya. Sang putri hampir saja menggigit apel itu, ketika mendengar apa yang diucapkan nenek tua itu dan ia mengenali nenek tua itu sebagai ibu tirinya. Ia kemudian mengambil belati pemberian ayahnya, membuat satu potongan apel dan memberikannya kepada nenek tua itu dan mengucapkan sebuah kalimat bahwa di dunia ini kecantikan bukanlah segalanya.

Tak berhenti sampai di situ, Tarsem Singh selaku sutradara membuat penutup yang menarik. Ia membuat cuplikan kelanjutan hidup masing-maing kurcaci dan Snow White menari serta menyanyi ala India! Bayangkan seorang Lily Collins melakukannya! Penutup yang tak biasa dan sungguh saya dibuat terkejut dengan penutupnya.

Kemunculan Julia Roberts

Pada awalnya, saya hanya mengira film MM ini hanya sebuah drama komedi biasa, tapi tak disangka menyimpan beragam keistimewaan. Pada hari saya menonton film ini, animo penonton juga baik. Meski hari biasa, tapi orang yang duduk menonton dalam bioskop tergolong ramai. Artinya film ini tidak jelek-jelek banget. Atau mungkin ini karena pengaruh nama Julia Roberts yang membintangi film ini? Hanya masing-masing penonton yang tahu. Dari hasil review lain yang saya baca, mengatakan bahwa film MM masuk ke dalam ranking yang cukup memuaskan. Entah karena nama JR yang diprediksi menjual drama ini atau karena kualitas cerita dan visualisasinya, saya kurang tahu.

Pastinya, saya cukup terkejut JR berkenan membintangi drama komedi ini dan memerankan sosok The Evil Queen yang antagonis dengan ciamik. Dalam film ini, saya benar-benar mengagumi kualitas akting JR. Sifat culas, tamak, dan tak berperasaan mampu dibawakan dengan baik olehnya. Apalagi ia tak hanya memerankan 1 tokoh, tapi 2 tokoh sekaligus, yaitu sosoknya dalam cermin.

Kesimpulan dan pesan yang ingin disampaikan

Secara keseluruhan, saya puas dengan film ini karena sangat menghibur dan menyegarkan pikiran. Kita tak henti-hentinya dibuat tertawa dengan cuplikan adegan yang berlangsung. Akting pemain muda seperti Lily Collins, bisa dibilang lumayan. Selain itu, memvisualisasikan cermin ajaib dalam kemasan yang berbeda--tak hanya sekedar cermin--patut diacungi jempol sebagai hasil kreatifitas persembahan sineas yang membesut film ini.

Tak hanya menghibur, film ini juga menyimpan pesan tersirat dan yang saya tangkap adalah sebagai berikut:

1. Seperti yang dikatakan sosok ratu dalam cermin, bahwa ia hanya merupakan refleksi dari sosok ratu yang asli. Apa yang diinginkan ratu dengan segala ketamakannya, memang dapat diperolehnya. Namun, segala tindakan pasti ada konsekuensinya. Kejahatannya, pada akhirnya kembali kepada dirinya. Setelah semua usaha jahat yang dilakukannya ebrakhir sia-sia. Ketika mantranya patah, ia berubah wujud menjadi nenek tua yang jelek dan keriput. Tidak ada yang abadi di dunia, apalagi yang diperoleh dengan merugikan orang lain.

2. For all women in the world, you should rise up and be tough. Brave to fight what you want.

3. Menurut saya, ada sedikit sentilan politis yang dibawa Tarsem Singh dalam film MM ini, yakni, pemerintahan yang korup dan kerap memakai uang rakyat untuk kepentingan pribadi. Ketika yang negara semakin cekak, mereka menempuh cara lain seperti menaikkan tarif pajak padahal keadaan ekonomi rakyatnya sangat buruk.

4. Kecantikan bukanlah segalanya. Kecantikan tidak selamanya bertengger pada wajah kita. Seiring berjalannya usia, secara alamiah elastisitas kulit akan berkurang. Walau berupaya dengan segala macam cara, tetap tidak akan bisa mengalahkan hukum alam. Yang ada kulit wajah semakin jelek karena suntikan sana-sini. Wajah kita tidak terlihat natural lagi dan kecantikan alami kita hilang. Yang terpenting adalah bagaimana menjaga kecantikan yang ada di dalam diri kita sendiri. Dengan memoles kecantikan dari dalam diri, otomatis kecantikan itu akan terpancar keluar dan membuat wajah kita semakin cantik. We are beautiful with our own way.

Intermezzo: Ngomong-ngomong soal kecantikan, saya teringat dengan sebuah artikel tentang bagaimana gadis remaja Korsel mendefinisikan kecantikan dan terobsesi pada kecantikan fisik. Saya akan membahasnya di artikel mendatang.

Akhir kata, saya merekomendasikan teman-teman untuk menonton film ini. Yah, mungkin tidak seheboh dan sekeren Battleship, tapi layak ditonton sebagai hiburan inspiratif dan menyegarkan pikiran yang penat akibat tekanan pekerjaan.

Sekian review dari saya untuk film MM. Jika ada yang ingin menambahkan, silahkan menuliskan komentarnya. Thanks for reading!

Cheers!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun