Courtesy IMDb
"Mirror mirror on the wall, who is the most beautiful lady on the land?"
Dongeng putri salju, yang dulu kita kenal, berkisah tentang seorang putri piatu yang mempunyai ibu tiri yang kejam. Ibu kandungnya meninggal setelah melahirkan dirinya. Tak lama kemudian, ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang konon tercantik di seluruh negeri. Ratu baru itu mempunyai cermin ajaib dan ia sering "bernarsis ria" di depan cermin dengan bertanya, "Cermin ajaib, sipakah wanita paling cantik di negeri ini?" Kemudian, cermin pun menjawab bahwa ratunyalah yang paling cantik. Tak lama setelah menikah, sang raja diceritakan mangkat dan ratu pun mengambil alih tampuk kekuasaan.
Seiring berjalannya waktu, putri salju semakin beranjak dewasa dan tumbuh dengan demikian cantiknya. Suatu hari, sang ratu bertanya kembali pada cermin ajaib seperti biasa, hanya kali ini jawabannya berbeda. Cermin itu dengan jujur mengatakan bahwa putri saljulah wanita paling cantik di negeri tersebut. Sang ratu yang merasa tersaingi kecantikannya, menjadi murka dan berniat menyingkirkan putri salju. Putri salju yang tahu tentang rencana jahat tersebut, melarikan diri ke dalam hutan dan bertemu dengan 7 kurcaci. Akhirnya, ia tinggal dan berkawan dengan mereka.
Mengetahui putri salju masih hidup, ratu menyiapkan rencana jahat lagi. Ia masuk ke hutan dengan menyamar sebagai nenek tua penjual apel. Saat bersua dengan putri salju, dengan rayuannya, ia membuat putri salju memakan apel beracun tersebut. Putri salju yang tidak tahu apa-apa akhirnya terkulai. Tujuh kurcaci yang menemukannya mengira sang putri sudah meninggal dan kemudian memasukkannya ke dalam peti kaca. Hingga suatu hari, seorang pangeran dari negeri seberang singgah di hutan itu dan kagum dengan kecantikan sang putri. Mengetahui sang putri terkena mantra penyihir, ia kemudian mencium sang putri agar bangun dari tidurnya. Selanjutnya, bersama mereka melawan kekuatan sang ratu dan hidup bahagia bersama selamanya.
Pertengahan cerita yang kontradiktif dengan cerita aslinya
Dalam film bergenre drama komedi ini, sosok Snow White digambarkan dengan karakter yang berbeda, juga pengemasan cerita yang dibuka dengan narasi sang ratu (Julia Roberts), yang mengatakan bahwa ini adalah ceritanya, bukan cerita sang putri. Lalu berlanjut pada awal kelahiran Snow White, ibunya yang wafat setelah melahirkan dirinya, raja yang sangat mencintai putrinya hingga merasa ia membutuhkan sosok ibu baru, dan kemudian raja menikahi Ratu Clementiana. Tak lama setelah menikah, ayahnya hendak ke hutan untuk membasmi iblis yang mengganggu negaranya. Sebelum pergi, ia memberikan belati kesayangannya pada Snow White. Lama tak kembali, Snow White mencarinya dan hanya menemukan kudanya. Akhirnya semua berkesimpulan bahwa raja telah mangkat dan Ratu Clementiana mengambil alih kekuasaan. Ia menghamburkan uang negara untuk pesta mewah, tak peduli bahwa rakyatnya menderita kelaparan.
Saat ingin mengadakan pesta untuk menyambut Pangeran Alcott dari Valensia yang kaya raya, ratu mendapat kabar bahwa ia sudah bangkrut dan uang negara tak cukup membiayai pestanya. Tak hilang akal, ratu meminta asistennya membuat pengumuman kenaikan pajak. Lalu, ia masuk ke sebuah ruang yang di dalamnya ada sebuah cermin panjang. Ia merapal kalimat, "Mirror mirror on the wall..." dan kemudian ia berjalan menerobos cermin, memasuki sebuah dunia lain di dalam cermin. Meminta saran pada sosok gaib (yang juga diperankan Julia) apa yang harus ia lakukan menghadapi kebangkrutannya. Refleksi dalam cermin memintanya menikah saja dengan baron kaya. Tapi sang ratu hanya menginginkan pangeran. ia kemudian meminta ramuan sihir seperti yang dulu diberikan kepada rajanya. Ia juga minta agar Snow White dihabisi dengan sihir. Sosok dalam cermin hanya berkata akan ada harga yang harus dibayarnya untuk sihir yang ia minta dan ratu berkata ya.
Malangnya, ramuan yang diberikan malah membuat pangeran bertingkah seperti anak anjing. Ramuannya salah besar. Tapi ratu tak berhenti, ia tetap ingin mengadakan pesta pernikahan dengan sang pangeran. Sayang, Snow White dan para kurcaci sudah beraksi terlebih dahulu, dengan merampok para tamu dan menculik pangeran. Sang ratu semakin murka dan memilih masuk ke hutan untuk membunuh sang putri dengan tangannya sendiri, melalui monster peliharaannya tentu. Kelanjutan ceritanya dapat disimak melalui pembahasan berikut.
Ketika karakter putri bukan sosok lemah tak berdaya
Selama ini karakter seorang putri dalam kisah dongeng dibuat sosok yang lemah dan bergantung pada pangeran. Dalam Mirror Mirror, tokoh Snow White digambarkan menjadi sosok yang tangguh setelah nyaris dibunuh oleh ibu tirinya. Ia diajarkan cara berkelahi namun tetap berpenampilan memikat untuk mengecoh musuh oleh para kurcaci yang menyelamatkan dirinya. Dalam 1 scene, ia bahkan berkelahi dengan pangeran yang mencintai dirinya, karena ia berpikir pangeran berada di pihak ibu tiri. Selain itu, Snow White juga berani merusak pesta pernikahan ratu dan menculik pangeran yang dicintainya dan berjuang mengembalikan kesadaran Pangeran Alcott yang berada dalam pengaruh mantra ibu tirinya.Ini adalah gebarakan baru dalam penggambaran karakter perempuan dalam dongeng. Seorang putri juga bisa menjadi kuat ketika dalam keadaan terdesak. Istimewanya lagi, dalam sebuah adegan ketika ia akan menghadapi dengan ibu tirinya, Snow White berujar bahwa ia ingin mengubah kisah selama ini kalau seorang pangeran akan melindungi sang putri. Kali ini, Snow White ingin melindungi pangeran dan para kurcaci.