Mohon tunggu...
Melissa Tjia
Melissa Tjia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A daily worker and blogger in kamarmelissa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review] Mirror Mirror: Ketika Dongeng Tak Seperti Biasanya

25 April 2012   05:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:08 5118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir cerita yang unik dan menarik

Layaknya akhir sebuah dongeng yang bahagia, yang baik menang melawan kejahatan, sama halnya dengan film Mirror Mirror ini. Hanya saja ending cerita dibuat lebih memikat. Maaf kalau saya sedikit membocorkan. Pada akhirnya, Snow White berhadapan dengan monster milik sang ratu. Ada sebuah kalung bulan sabit yang bertengger di leher ratu dan monster itu. Ketika Snow White berhadapan dengan monster itu, entah kenapa monster yang awalnya beringas, menjadi lembut dan menatap wajah sang putri dengan sorot mata kesedihan, seolah ia mengenali sang putri dan merindukan kehadirannya. Sang putri bergegas memotong tali kalung itu dengan belati pemberian ayahnya sebelum ia menghilang dan tiba-tiba monster itu berubah wujud menjadi sang raja yang ternyata masih hidup dan disihir menjadi monster peliharaan ratu. Ya, sang putrilah yang menjadi sosok heroik dalam drama komedi ini. Bukan sang pangeran seperti dalam dongeng.

Kemudian, upacara pernikahan pangeran dan putri diadakan dengan meriah. Selesai upacara, sang putri menerima ucapan selamat dari para tamunya. Seorang tamu misterius dengan memakai jubah dan tudung kepala menghampiri sang putri dan memberikan apel sebagai tanda hadiahnya. Sang putri hampir saja menggigit apel itu, ketika mendengar apa yang diucapkan nenek tua itu dan ia mengenali nenek tua itu sebagai ibu tirinya. Ia kemudian mengambil belati pemberian ayahnya, membuat satu potongan apel dan memberikannya kepada nenek tua itu dan mengucapkan sebuah kalimat bahwa di dunia ini kecantikan bukanlah segalanya.

Tak berhenti sampai di situ, Tarsem Singh selaku sutradara membuat penutup yang menarik. Ia membuat cuplikan kelanjutan hidup masing-maing kurcaci dan Snow White menari serta menyanyi ala India! Bayangkan seorang Lily Collins melakukannya! Penutup yang tak biasa dan sungguh saya dibuat terkejut dengan penutupnya.

Kemunculan Julia Roberts

Pada awalnya, saya hanya mengira film MM ini hanya sebuah drama komedi biasa, tapi tak disangka menyimpan beragam keistimewaan. Pada hari saya menonton film ini, animo penonton juga baik. Meski hari biasa, tapi orang yang duduk menonton dalam bioskop tergolong ramai. Artinya film ini tidak jelek-jelek banget. Atau mungkin ini karena pengaruh nama Julia Roberts yang membintangi film ini? Hanya masing-masing penonton yang tahu. Dari hasil review lain yang saya baca, mengatakan bahwa film MM masuk ke dalam ranking yang cukup memuaskan. Entah karena nama JR yang diprediksi menjual drama ini atau karena kualitas cerita dan visualisasinya, saya kurang tahu.

Pastinya, saya cukup terkejut JR berkenan membintangi drama komedi ini dan memerankan sosok The Evil Queen yang antagonis dengan ciamik. Dalam film ini, saya benar-benar mengagumi kualitas akting JR. Sifat culas, tamak, dan tak berperasaan mampu dibawakan dengan baik olehnya. Apalagi ia tak hanya memerankan 1 tokoh, tapi 2 tokoh sekaligus, yaitu sosoknya dalam cermin.

Kesimpulan dan pesan yang ingin disampaikan

Secara keseluruhan, saya puas dengan film ini karena sangat menghibur dan menyegarkan pikiran. Kita tak henti-hentinya dibuat tertawa dengan cuplikan adegan yang berlangsung. Akting pemain muda seperti Lily Collins, bisa dibilang lumayan. Selain itu, memvisualisasikan cermin ajaib dalam kemasan yang berbeda--tak hanya sekedar cermin--patut diacungi jempol sebagai hasil kreatifitas persembahan sineas yang membesut film ini.

Tak hanya menghibur, film ini juga menyimpan pesan tersirat dan yang saya tangkap adalah sebagai berikut:

1. Seperti yang dikatakan sosok ratu dalam cermin, bahwa ia hanya merupakan refleksi dari sosok ratu yang asli. Apa yang diinginkan ratu dengan segala ketamakannya, memang dapat diperolehnya. Namun, segala tindakan pasti ada konsekuensinya. Kejahatannya, pada akhirnya kembali kepada dirinya. Setelah semua usaha jahat yang dilakukannya ebrakhir sia-sia. Ketika mantranya patah, ia berubah wujud menjadi nenek tua yang jelek dan keriput. Tidak ada yang abadi di dunia, apalagi yang diperoleh dengan merugikan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun