Selain dapat mengurangi kemacetan, Commuter Line juga dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan, mengurangi stres menghadapi kemacetan, menghindari kesulitan mencari tempat parkir yang aman dan bebas biaya parkir tentunya.
Apalagi wajah baru stasiun KAI Commuter Line yang semakin bersih, nyaman, modern dan mengikuti perkembangan teknologi. Commuter Line seolah menunjukkan komitmen untuk menepati janjinya yang disematkan dalam tagline #SelaluLebihBaik.
Tak heran, jika pada April 2024 lalu, sempat viral di media sosial, seorang turis asing yang memuji stasiun dan berbagai fasilitas di KAI Commuter Line Jakarta. Dia memuji betapa bersih, rapi, tertib, aman dan nyamannya Commuter Line di Indonesia jika dibanding di negara asalnya.
"Tidak bau dan cukup bersih. Enggak ada tunawisma. Enggak ada orang bau. Ini keren. Ada banyak orang berbagai usia, anak-anak, remaja, orang dewasa," Kata Evan dalam Youtube Channelnya ThatEvanGuy, yang heran karena bahkan Commuter Line di Indonesia sangat ramah anak. (Sumber : Kompas )
Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain adalah gerbong khusus perempuan; kursi untuk penyandang disabilitas, lansia, orang tua dengan bayi, dan orang yang sedang sakit; eskalator; lift; ruang ibadah; toilet yang bersih; loker; vending machine; kursi roda; commuter shelter bike; dan bahkan water station yang merupakan fasilitas dispenser air minum gratis.
Sehingga Commuter Line juga sangat nyaman bagi  pengguna baru, seperti para wisatawan dari luar Kota, wisatawan mancanegara, maupun masyarakat sekitar Jabodetabek yang jarang menggunakan Commuter Line dalam kesehariannya, namun ingin menggunakan KRL saat terdapat momen tertentu.
HEMATNYA COMMUTER LINE
Saya sendiri terakhir menggunakan Commuter Line pada Mei 2024 lalu, saat tidak dapat membawa kendaraan, karena mematuhi peraturan Ganjil Genap. Saya yang tidak terbiasa naik Commuter Line, merasa sangat nyaman memperoleh informasi dengan bertanya pada petugas yang berjaga di setiap sudut dan juga mudah mendapat informasi rute Commuter Line melalui papan informasi yang tersebar di berbagai tempat.Â
Hal yang juga mengesankan, adalah saya hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 3.000,- Â meskipun saya harus transit di stasiun lain. Ini biaya yang sangat terjangkau dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Saat itu saya berhasil menghemat lebih dari Rp 70.000,- dibandingkan jika saya menggunakan layanan taksi dan menghemat sekitar 20 menit waktu perjalanan.
Sebagai informasi, tarif Commuter Line saat ini adalah Rp 3.000,- untuk 25 km pertama dan tambahan sebesar Rp 1.000,- untuk setiap 10 km berikutnya. Metode pembayarannya bisa menggunakan uang elektronik, QRIS maupun Kartu Multi Trip (KMT).