Peserta dari INARI EXPO bukan hanya dari perusaahan atau periset senior, namun juga banyak menampilkan hasil riset pelajar baik dari tingkat SMP, SMA, Universitas dan berbagai Startup yang juga didominasi oleh milenial.Â
Pelajar yang tampil adalah para siswa yang menjadi Finalis Kompetisi Ilmiah BRIN, setelah proposalnya terpilih dan mendapatkan bimbingan langsung dari periset BRIN dengan kepakaran sesuai topik proposal.Â
Mereka masuk dalam dua kategori yaitu Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan National Young Inventors Awards (NYIA).Â
Terdapat 54 karya ilmiah yang terpilih dari 1.562 proposal yang lolos verifikasi untuk empat bidang ilmu pengetahuan. Sedangkan untuk kategori NYIA telah memilih 50 finalis dari 492 peserta.Â
Para pemenang LKIR dan NYIA selanjutnya akan mendapat kesempatan untuk mewakili Indonesia menuju ajang kompetisi ilmiah internasional bersama BRIN.Â
PENEMUAN OBAT HINGGA SOLUSI TEKNOLOGIÂ
Para pelajar SMP dan SMA ini sangat menarik perhatian saya. Saya ingat dulu di sekolah saya, ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR) kurang peminat. Saya sempat ikut namun hanya 3x pertemuan karena semakin hari peserta yang ikut dapat dihitung jari.Â
Namun melalui pameran ini, saya sadar bahwa karya ilmiah remaja, bila ditekuni dengan baik dan didukung dengan baik, dapat memunculkan karya inovasi yang sangat menarik. Dan kemauan besar serta semangat pelajar dalam karya ilmiah remaja, dapat menghadirkan solusi bagi banyak permasalahan di masa depan.Â
1. Obat Cacing dari Kerang Siput BubunimÂ
Ini adalah hasil riset Martinus Kenny Kondawe dan Ni Putu Padika Chanda Laksita dari SMA Negeri 1 Fakfak, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Mereka menemukan bahwa Siput Bubunim yang sering dikonsumsi mentah oleh masyarakat Kokas Papua Barat benar-benar efektif untuk menyembuhkan penyakit cacingan. Uji coba dilakukan dengan menggunakan ekstraknya ke cacing tanah.Â
2. "Traffic Safety Glasses" Dengan IR Sensor